Bawaslu Temukan Data Pemilih Pilkada Jateng Tidak Transparan
KPU anggap Bawaslu mengada-ada
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah menemukan data pemilih Pilkada 2020 yang dicocokkan oleh petugas KPU, tidak transparan. Mereka menganggap proses pencocokan dan penelitian (coklit) yang dilakukan selama ini sangat krusial untuk memetakan jumlah pemilih di 35 kabupaten/kota.
Baca Juga: 9 Daerah di Jateng Berisiko Tinggi Tularkan Corona Jelang Pilkada 2020
1. Transparansi data coklit pemilih Jateng dipertanyakan
Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jawa Tengah Anik Sholihatun mempertanyakan transparansi data coklit yang dimiliki oleh KPU Jateng. Sebab, saat ini ditemukan masalah pada data pemilih di hulu dan hilir.
"Nah, problem di hulu ini ya soal sumber bahan coklit yaitu formulir model A-KWK. Jajaran KPU Jateng tampaknya kurang transparan," kata Anik dalam keterangan yang didapat IDN Times, Jumat (17/7/2020).
Baca Juga: Golkar Putuskan Usung Gibran, Pasang Target Menang 60 Persen di Pilkada Jateng