TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berjibaku Menyelamatkan Hewan dan Manusia Di Tengah Keterbatasan Sarpras

Damkar punya respon tercepat di Kota Semarang

Para personel Animal Rescue Damkar Kota Semarang yang selalu bersiaga 24 jam membantu evakuasi binatang dan warga yang butuh pertolongan. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Menjadi petugas Damkar bukanlah perkara yang mudah. Tak melulu menyelamatkan manusia yang terjebak kebakaran, para petugas Damkar juga dituntut punya respon super cepat saat mengevakuasi hewan maupun orang-orang yang butuh pertolongan.

Hal tersebut benar-benar dirasakan Abdul Rohman Nur Arif, seorang komandan regu Tim 3 Rescue, Damkar Kota Semarang. Rohman mengaku mesti semaksimal mungkin memberikan pelayanan bagi masyarakat dengan cakupan wilayah Kota Semarang yang sangat luas.

Tercatat regu animal rescue punya 38 personel yang bertugas membantu penyelamatan hewan dan manusia.

"Jadi semua laporan warga pasti ditindaklanjuti. Untuk respon warga memang positif dan terbantu. Dan akhirnya kita di tim Damkar jadi OPD di Semarang yang dapat peringkat pertama untuk respon publik tercepat, yang nomor dua dari Polrestabes," ujar Rohman saat berbincang dengan IDN Times, Jumat (5/5/2023).

1. Damkar juga rutin evakuasi ular, biawak sampai anjing

Ilustrasi petugas Damkar (Dok Damkar Semarang)

Lebih lanjut, ia mengaku sejak dibentuk 2019 silam personelnya banyak menangani berbagai evakuasi binatang. Di Semarang, personelnya kerap mengevakuasi biawak, kucing, ular dan anjing.

Belakangan personelnya rutin mendapat laporan mengenai banyaknya ular yang masuk ke rumah warga. "Akhir-akhir ini kita malah sering evakuasi ular. Hampir seminggu ada empat kejadin. Kalau sejak April sampai sekarang ada belasan ekor. Biasanya ular sanca, ular hijau, ular poros ditemukan di selokan dan ternit. Paling besar kita evakuasi panjangnya sampai 3,5 meter," ujarnya.

2. Cuma pakai alat ala kadarnya

Petugas Damkar Makassar mengevakuasi ular sanca sepanjang 4 meter/Damkar Makassar

Kendati demikian, evakuasi satwa sering terhambat dengan ketersediaan peralatan yang belum sepenuhnya memadai. Kendala lain ialah masih terbatasnya personel. "Satu sift kita siagakan dua tim. Memang kalau ada laporan banyak kita tidak bisa secepat tangani semuanya. Kita ada skala prioritas untuk ditindaklanjuti. Keseluruhan jumlah personel kita empat pleton atau 38 orang," tuturnya.

Ketika bergerak ke lokasi kejadian, personelnya berbekal alat penjepit ular, sarung tangan, gerenda dan sebuah linggis. Dari lokasi penangkapan satwa liar, personelnya membawanya ke kantor Damkar Jalan Madukoro kemudian dikumpulkan untuk pendataan sebelum akhirnya diserahkan ke Markas BKSDA Jateng untuk dilepasliarkan ke hutan.

"Kadang juga diadopsi oleh pecinta kucing dan anjing. Atau diserahkan ke shelter hewan milik seorang dokter hewan kenalan salah satu anggota kami," tuturnya.

3. Belajar menangkap hewan dari YouTube

pixabay.com/USA-Reiseblogger

Sedangkan, Wahyudi, seorang petugas analis di Damkar Kota Semarang menyebutkan personel Damkar kini tidak hanya dituntut memadamkan api saja. Melainkan juga penyelamatan. Bahkan, belum lama ini personelnya membantu warga yang terkunci di dalam kamar kos kawasan Tembalang serta mengevakuasi kucing yang kecantol di pohon.

"Sejak Januari sampai April ada 302 kejadian. Kalau 2022 kemarin malah ada 810 kejadian penyelamatan. Awalnya kami latihan dari lihat tayangan YouTube terus belajar otodidak menangkap hewan," terangnya.

"Warga Semarang lebih percaya ke Damkar karena gampang dihubungi. Kontaknya mudah di hafal. Saking percayanya kepada kami, sampai-sampai ada tumpahan oli di jalan lapornya juga kepada kami. Cuman hampir saban hari yang banyak ya pemusnahan sarang tawon dan menangkap biawak," tambahnya.

4. Damkar Kota Semarang punya beban kerja yang tinggi

Petugas Damkar melokalisir api yang membakar Sam Poo Kong. Dok Damkar Kota Semarang

Di tempat yang sama, Kabid Operasional dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Untung Sugiono, mengungkapkan Damkar sebenarnya memiliki bebannya kerja yang sangat tinggi.

"Kalau telat memadamkan kita diprotes masyarakat, tapi kalau cepat datang kita dikira mengada-ngada, dikiranya kita yang membakar rumah," selorohnya.

Selama ini Damkar Kota Semarang punya tujuh pos kesiapsiagaan. Di antaranya Pos Plamongan, Pos Tugu, Pos Kantor Induk, Pos Ngaliyan dan Pos Gunungpati. "Biar penanganan di lapangan lebih solid, kita juga tambah alat handy talkie untuk komunikasi," akunya.

5. Alokasi anggaran yang diberikan Pemkot Semarang terbatas

Bus terbakar di dekat gerbang tol Kalikangkung Semarang, Sabtu (28/12). Dok Damkar Kota Semarang

Ketimbang alokasi anggaran di dinas lainnya, katanya Damkar Kota Semarang memiliki anggaran paling kecil yakni Rp225 miliar.

Dana sebesar itu terserap untuk membiayai gaji para pegawai sebanyak 232 orang, mengalokasikan anggaran bagi tim animal rescue yang menjadi Non ASN sebanyak 38 orang. Serta sisanya dialokasikan untuk pengadaan peralatan, perbaikan truk pemadam dan perawatan gedung.

"Dari segi personel ya belum memenuhi syarat. Apalagi sekarang kita mengalami keterbatasan anggaran dengan wilayah yang seluas Kota Semarang. Belum lagi ada kejadian mengevakuasi hewan dan menolong warga yang butuh bantuan," jelasnya.

Baca Juga: Sampai Lepas Cincin Kesempitan di Jari, Damkar Semarang Bisa Segalanya

Berita Terkini Lainnya