Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Binus School Semarang berhasil meningkatkan jumlah siswanya berkat berbagai gebrakan yang dilakukan pada metode pembelajarannya. Buktinya, dari semula hanya memiliki 100 siswa, saat menapaki tahun ini jumlahnya melesat menjadi 400 siswa.
Baca Juga: Daftar 7 Prodi Binus Semarang yang Bisa Lulus 2,5 Tahun, Buruan Daftar Bolo!
1. Jumlah siswa terus bertambah
Erik Krisnawan, General Operation Manager Binus School Semarang mengungkapkan, selam dua tahun ini ada banyak perkembangan yang dilakukan baik fisik berupa penambahan gedung dan fasilitas serta nonfisik seperti beragam program yang mendukung sektor akademis dan nonakademis peserta didik.
Hal itu menambah daya tarik masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di Binus School.
"Di awal dulu hanya 100 siswa, kemudian bertambah jadi 260, dan kini sudah hampir 400 siswa," paparnya, Selasa (10/9/2024).
2. Dilengkapi alat VR Googles
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Menurut Fabien Jean Etienne Rousselot, Wakil Kepala TK dan SD Binus School Semarang, fasilitas penunjang yang dimiliki sekolahannya berupa Digital Breakthrough. Dengan sarana tersebut, para siswa dapat memanfaatkan fasilitas VR Goggles dan active floor yang membantu siswa mendapatkan pengalaman baru dari segi visual dan sensorik.
"Kalau kita harus ke Karimunjawa atau ke Arab Saudi misalnya kan butuh biaya. Nah dengan VR Goggles, anak-anak bisa tahu isi laut atau melihat Ka'bah, melalui VR," kata Fabien.
3. Juga punya sistem penampungan air hujan
Erik Krisnawan, General Operation Manager Binus School Semarang menjelaskan mengenai didikan sebagai pemimpin dan banyaknya kesempatan para siswa untuk mengikuti beragam program pelatihan kepemimpinan berskala internasional seperti Asia Pasific Young Leaders Conference (APYLC) dan International Young Leaders Summit (IYLS).
"Sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan lingkungan atau sustainable development goals, kami juga menerapkan sistem penampungan air hujan dari atap sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman di lingkungan sekolah, membantu mengurangi penggunaan air bersih, dan mendukung upaya konservasi," ujar Erik.