TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Penularan COVID-19 Omicron, 2 Sampel Warga Semarang Diperiksa WGS

Dinkes yakin dua kali vaksin bisa cegah COVID-19 Omicron

Warga menjalani tes usap (swab test) melalui mobil tes polymerase chain reaction (PCR) saat tes usap massal di Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/9/2020). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang memeriksa dua sampel warga memakai peralatan Whole Genome Squencing (WGS). Dua warga itu kedapatan tertular virus Corona meski telah menjalani dua kali vaksinasi COVID-19.

 

Baca Juga: Cegah Corona Omicron, Dishub Jateng: Gampang Kendalikan Kereta, Kapal, Pesawat

1. Dua sampel yang diperiksa WGS berasal dari warga luar Semarang

Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan sampel yang diperiksa merupakan milik warga luar kota yang saat ini diketahui tinggal di Semarang.

Ia menuturkan pemeriksaan memakai WGS untuk mendeteksi penyebaran virus Corona Omicron yang kini telah terdeteksi di sejumlah negara.

"Ada dua sampel yang kemarin kita usulkan untuk WGS. Itu miliknya warga luar kota yang tinggal di Semarang. Sampelnya sudah dikirim ke Yogyakarta," kata Hakam tanpa menyebut identitas dua warga yang dimaksud, Sabtu (4/12/2021).

2. Dinkes gelar tes acak COVID-19 di sekolah, mal dan keramaian umum

Ilustrasi vaksinasi siswa (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Lebih lanjut, menurutnya saat ini pihaknya sedang menggencarkan tes acak COVID-19 untuk mengambil sampel warga terutama usia produktif yang memiliki mobilitas yang tinggi.

Tes acak diselenggakan di sekolah-sekolah, pusat perbelanjaan dan tempat-tempat lainnya.

3. Dinkes Semarang pede dua kali vaksin bisa cegah COVID-19 Omicron

inforgrafis fakta varian Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Hakam menyarankan supaya warga Semarang tak perlu panik dengan penularan COVID-19 Omicron. Dari jurnal penelitian kesehatan yang ia dapatkan, penularan COVID-19 Omicron bisa terjadi dalam jangka waktu tujuh hari. 

Oleh karena itulah, Hakam mengimbau warganya agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan harus menjalani vaksinasi COVID-19 dua kali.

"Saya sudah ngomong sama akademisi kalau siswa yang masuk sekolah perlu divaksin dua kali. Kalau masih sekali ya bisa ikut vaksin kedua di Mal Tentrem. Bukannya kita terlalu percaya diri ya, Insyaallah vaksinasi masih mampu menahan varian varian baru. COVID-19 Omicron menularnya ada jangka waktunya, agak delay memang tapi ini justru harus diwaspadai," ungkapnya.

Baca Juga: 5 Titik Pemantauan Natal dan Tahun Baru di Semarang, PPKM Level 3!

Berita Terkini Lainnya