TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dramatis! Bocah Perempuan di Banjarnegara Selamat dari Longsoran Tanah Kuburan

Putri Olivia hanya luka ringan pada tangan dan kaki

Seorang personel SAR Wonosobo membantu memotong reruntuhan beton di rumah yang dihuni Partini dan anak-anaknya. (Dok Relawan SAR Wonosobo)

Banjarnegara, IDN Times - Upaya evakuasi berlangsung semalam suntuk untuk menyelamatkan warga yang tertimbun tanah longsor di Desa Pagentan RT 01/RW I, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara. Tak kurang 100 relawan gabungan yang berjibaku mengevakuasi lima orang yang tertimpa tanah longsor di rumah yang dihuni Partini dan anak-anaknya.

Bencana tanah longsor semula terjadi saat hujan deras mengguyur Desa Pagentan pada Jumat (19/11/2021) Malam. Ketika itu, sejumlah warga melapor ke Tim SAR lantaran terdapat satu rumah yang tertimbun longsoran tanah. 

"Saat kita tiba di sana, warga bilang rumah yang ditempati Bu Partini sudah kena longsor dari jam sembilan malam. Proses evakuasi terhadap penghuni rumah kita lakukan sejak jam 11 malam sampai jam 5 Subuh," kata Alif Deddy Setyawan, Rescuer SAR Wonosobo saat berbincang dengan IDN Times via telepon, Sabtu (20/11/2021).

Baca Juga: Longsor Banjarnegara Makan Korban, Empat Warga Meninggal Dunia 

1. Empat orang ditemukan meninggal dan satu bocah selamat

Ilustrasi Daerah Rawan Longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Deddy bilang evakuasi mesti dilakukan dengan hati-hati karena tebing yang ambrol setinggi 25 meter. Diatas tebing, katanya merupakan tanah pemakaman umum yang ikut tergerus air hujan selebar 6 meter.

Deddy mengatakan ada lima orang yang tertimpa longsor. Empat di antaranya ditemukan meninggal dunia atas nama Bunga CA berusia 14 tahun, Fino berusia 11 tahun, Andriyani Erowati berusia 42 tahun dan Partini berusia 38 tahun. Sedangkan seorang lainnya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat atas nama Putri Olivia yang berusia 7 tahun. 

"Pas kejadian Desa Pagentan sedang hujan lebat. Nah, semua penghuni rumah kebetulan pada tidur di kamar dan semuanya tertimpa longsor. Hanya Putri Olivia yang selamat karena dia tidurnya di kamar paling depan. Kalau yang lainnya tidurnya persis di bawah tebing. Tebing yang ambrol 25 meter. Atasnya tebing itu tanah kuburan," kata Deddy.

2. Putri Olivia hanya mengalami luka ringan

Relawan SAR menemukan satu baju korban yang tertimpa longsor di Desa Pagentan Banjarnegara. (Dok Relawan SAR Wonosobo)

Putri Olivia saat ini telah dibawa ke Puskesmas Pagentan untuk mendapat intensif. Bocah perempuan tersebut diketahui cuma mengalami luka ringan pada tangan dan kakinya karena terkena serpihan material longsor. 

Deddy mengaku upaya evakuasi terhadap empat korban yang meninggal butuh waktu berjam-jam lantaran terkendala medan yang terjal. 

3. Bidan desa tertimpa longsor pas sedang tidur

Relawan SAR berjibaku evakuasi jenazah yang tertimbun longsor di Desa Pagentan Banjarnegara. (Dok Relawan SAR Wonosobo)

Mula-mula jenazah Bunga CA berhasil diangkat jam 22.00 malam untuk kemudian dibawa ke Puskemas Pagentaan lalu dimakamkan di TPU Pagentan. Selanjutnya berturut-turut Fino dan Andriyani juga berhasil diangkat dari material longsor dan dimakamkan di TPU Pagentan. 

"Untuk korban bernama Andriyani Erowati tercatat sebagai bidan yang bekerja di Desa Pagentan. Jenazahnya dibawa keluarganya ke Desa Lemahjaya, Wanadadi Banjarnegara. Andriyani saban hari memang ngekosnya di rumahnya Bu Partini," ungkapnya.

4. Tim SAR pakai alat pencacah besi untuk memotong beton yang menggenjet tubuh Partini

Alat power show dipakai untuk mencacah beton yang menimpa rumah Partini di Desa Pagentan Banjarnegara. (Dok Relawan SAR Wonosobo)

Sedangkan untuk mengevakuasi jenazah Partini, Deddy menyebut tim SAR harus berusaha keras memaksimalkan semua peralatan yang dibawa. Kondisi tubuh Partini yang tergencet beton atap rumahnya ditambah tertimpa material tanah longsor sempat menyulitkan personelnya. 

Tim relawan akhirnya memakai power show dan cutter hummer untuk memotong beton setebal 10-15 sentimeter yang menggencet tubuh Partini.

"Posisi tubuhnya Bu Partini sudah tergencet beton seperti roti tawar dua lapis. Makanya untuk memotong besi betonnya kita pakai power show. Kita juga pakai cutter hummer buat membelah material betonnya. Dan unsur relawan yang dilibatkan dari 30 instansi. Jumlah relawannya ada 100 orang. Jam 5 Subuh jenazahnya baru bisa diangkat," bebernya.

Baca Juga: Tragis, Bocah Tiga Tahun Tewas Tertimbun Longsor di Banjarnegara 

Berita Terkini Lainnya