Gak Ada Perbaikan, EWS Tanah Longsor di Jateng Malah Jadi Sarang Tawon
Malahan ada juga yang jadi jemuran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Sejumlah peralatan early warning system (EWS) pendeteksi tanah longsor di Jawa Tengah telah berubah fungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menemukan ada peralatan EWS tanah longsor yang menjadi sarang tawon bahkan dijadikan tali jemuran oleh warga setempat karena lama tak terurus.
"Beberapa warga kan kurang paham fungsinya. Malahan ada yang talinya (EWS) dibuat sampingan jemuran. Terus karena kurangnya perawatan dari masyarakat juga, beberapa ada yang sampai jadi sarang tawon," ungkap Kabid Penanganan Darurat BPBD Jateng, Dikki Ruli Perkasa saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (12/1/2023).
Baca Juga: Pantura Jateng Diterjang Banjir, Ribuan Lahan Padi Puso, Kerugian Tembus Rp22,9 M
1. EWS longsor butuh perbaikan menyeluruh
Ia mengungkapkan sebagian alat EWS tanah longsor kini dalam kondisi tak terurus. Sedangkan EWS lainnya untuk pendeteksi tsunami, gempa bumi dan banjir, ia bilang masih terpasang di lokasi rawan bencana.
Diakuinya bahwa sejumlah EWS tanah longsor saat ini membutuhkan perbaikan menyeluruh agar fungsinya bisa dimaksimalkan. Sebab, terdapat sirine atau suara perekam getaran longsor yang tidak lagi berfungsi lantaran sudah berubah menjadi tali jemuran dan sarang tawon.
"Kami sudah sosialisasikan untuk edukasi bagi warga. Terutama terkait perawatan dan tanggap bencana bila terjadi. Jadi tidak hanya sekedar memasang tetapi pemeliharaan berkala dari BPBD juga ada. Jadi kami imbau masyarakat ayo sama-sama menjaga dan merawat EWS yang telah dipasang. Karena itu sebagai peringatan bersama," paparnya.
Editor’s picks
Baca Juga: Gempa Megathrust Ancam Pansela, Rumah Warga Kebumen Harus Dibuat Tahan Gempa