Gibran Maju Pilwakot, Pengamat: Tak Semudah Mengelola Usaha Martabak
Diminta tidak buru-buru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (Undip), M Yulianto menyarankan kepada putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka untuk tidak terburu-buru maju di bursa Pilwakot Solo.
Menurutnya niatan Gibran untuk nyalon sebagai Walikota Solo, justru berpotensi menimbulkan dinasti politik yang baru di Indonesia.
"Kalau dibiarkan maka akan diikuti tokoh-tokoh politik PDIP lainnya dengan meniru pola seperti di Solo dengan membangun klan dinasti. Ini yang patut disayangkan, karena bisa merusak sistem kaderisasi di PDIP," terangnya, Selasa (3/12).
Baca Juga: Gibran Maju Pilwakot, Bapilu PDIP Jateng: Harus Patuhi Syarat Internal
1. Jangan mentang-mentang punya power terus kepengin nyalon Walikota
Ia menyoroti sikap Gibran yang ngebet maju Pilwakot saat ayahnya masih menjadi Presiden Indonesia.
Ia bilang tak gampang bagi anak muda untuk memimpin sebuah partai politik (parpol). Ia menganggap mengelola sebuah partai besar seperti PDIP tak semudah mengelola perusahaan martabak.
"Jangan mentang-mentang dia punya power, maka terus ikut maju di kontestasi Pemilihan Walikota. Karena organisasi partai itu harus ditentukan dengan komunikasi yang dibangun dan harus mampu menjalankan komitmen bersama seluruh elemen di dalamnya," jelasnya.
Editor’s picks
Baca Juga: Deretan Bakal Calon Walikota Solo 2020, Gibran Masuk Kandidat