Imbauan Salat Idulfitri di Rumah, Tak Semua Warga Punya Rumah Besar
Ada warga yang tetap berusaha Salat Id di masjid
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Sore hari mulai tiba. Sambil menunggu waktu berbuka puasa, Bambang Suntoro melepas lelah di depan gang kampungnya.
Bambang sore itu sedang duduk santai di depan gang. Ada kekhawatiran dalam benaknya saat perayaan Idulfitri 1440 Hijriyah tinggal menghitung hari.
Ia tambah galau tatkala mendengar kabar bahwa MUI Jateng melarang salat Id di masjid dan lapangan. Ia yang jadi pengikut Syiah mengaku selalu ikut salat Id di masjid yang jaraknya hanya selemparan batu dari rumahnya."Nanti tetep salat Id atau gak, Mas?," tanya IDN Times, Kamis (21/5).
"Kayaknya iya. Soalnya kalau salat Id di rumah rasanya gak afdol," kata warga Layur, Kecamatan Semarang Utara ini.
Baca Juga: Pemerintah Larang Masyarakat Salat Idulfitri di Masjid dan Lapangan
1. Warga: Kan gak semua orang punya rumah yang gede
Bambang bilang anjuran dari MUI untuk tetap salat Id di rumah justru membuat rancu. Kebijakan MUI ia anggap mengada-ada. "MUI kalau menurut saya justru mengada-ada. Kan gak semua orang punya rumah gede. Ada yang rumahnya kecil-kecil kayak saya. Ada keluarganya banyak. Apa ya cukup salat Id dengan kondisi rumah yang sempit?," tambahnya.
Bambang mengatakan di momen Idulfitri tahun ini, dirinya akan tetap salat Id di masjid. Di dekat kampungnya kebetulan masih ada masjid yang tetap rutin menggelar salat jamaah termasuk salat Jumat dan tarawihan. "Kalau saya mau cari masjid di dekat sini aja. Enakan salat Id di masjid," sambungnya.
Baca Juga: MUI Jateng Imbau Muslim Salat Id di Rumah, Ini Panduannya