TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jateng Dilewati Siklon Charlotte, Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang

Hujan deras akan melanda pegunungan tengah

Kepala BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno menunjukkan pergerakan awan hujan yang terpantau dari citra satelit milik BMKG. (IDN Times/Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang)

Semarang, IDN Times - Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang menyebutkan, cuaca ekstrem bakal melanda sebagian kabupaten/kota di Jateng menyusul adanya pergerakan siklon tropis Charlotte yang menuju perairan pantai Selatan Jawa Tengah. 

Baca Juga: Ada Bibit Siklon Tropis 93S, Jateng Berisiko Dilanda Banjir dan Longsor

1. Hujan deras dengan durasi singkat perlu diwaspadai

Kepala Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang Sutikno memperlihatkan monitor yang memantau perubahan cuaca yang terjadi setiap jam. (IDN Times/BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang)

Kepala Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno mengungkapkan, pergerakan siklon tropis Charlotte diperkirakan memicu curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama tiga hari ke depan. 

Bergeraknya siklon tropis Charlotte tersebut membentuk area pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Samudera Hindia Selatan menuju Bali sampai selatan Jawa Barat. 

"Di Jawa Tengah, hujan intensitas sedang sampai lebat akan terjadi dari tanggal 23--25 Maret nanti. Yang patut diwaspadai ada peluang hujan yang tiba-tiba datang cukup lebat namun dalam durasi yang singkat. Dan siklon Charlotte terpantau saat ini mulai bergerak menjauh," kata Sutikno kepada IDN Times, Selasa (22/3/2022). 

2. Angin kencang dan puting beliung berpeluang muncul di Jateng

Ilustrasi pohon tumbang. Istimewa

Ia juga menyebut, pergerakan siklon tropis Charlotte juga mempengaruhi kecepatan angin yang lebih kencang. Bahkan, ada peluang mejadi puting beliung.

Menurutnya, saat ini ada potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah. Kelembaban udara yang relatif cukup tinggi turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan. 

3. Tanah di pegunungan tengah masih jenuh

Ilustrasi tanah longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Ia bilang kawasan pegunungan tengah merupakan area yang harus mewaspadai datangnya hujan lebat yang disertai angin kencang. 

"Dengan kontur tanah yang masih jenuh, peluang banjir dan longsor cukup tinggi terutama di wilayah pegunungan tengah. Mulai dari Wonosobo, Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas, Temanggung, Pekalongan bagian Selatan, dan Pemalang," tuturnya. 

Baca Juga: Sedih! Pedagang Semarang Puyeng, Minyak Goreng Mahal, Pasokan Seret

Berita Terkini Lainnya