TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komisi IX DPR RI: Jateng Paling Banyak PHK Karena Didominasi Manufaktur

Edy Wuryanto soroti maraknya PHK di Jateng

Ilustrasi buruh garmen (Dok. KemenkopUKM)

Semarang, IDN Times - Komisi IX DPR RI menyatakan kasus PHK di Jawa Tengah paling banyak dibanding wilayah Indonesia lantaran sebagian besar industrinya bergerak di sektor manufaktur. Bahkan, situasi saat ini banyak pelaku industri tekstil, garmen dan alas kaki yang sulit bersaing lantaran terdampak situasi pasar global.

Baca Juga: Gawat! PHK Tembus 46 Ribu Kasus per Agustus

1. Jateng jadi pusatnya industri manufaktur

Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto mengaku kondisi yang dialami pabrik-pabrik di Jawa Tengah dipengaruhi letaknya sebagai pusat bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, tekstil. Dan juga padat karya yang membutuhkan tenaga kerja banyak. 

"Karena situasi ekonomi dalam negeri yang sulit, kondisi global geopolitiknya yang susah, permintaan ekspor yang turun. Sehingga membuat perusahaan perusahaan ini menjadi terpuruk dan banyak terjadi PHK," kata caleg terpilih dari PDIP ini usia kunjungan ke Disnakertrans Jateng, Kamis (5/9/2024). 

2. Masalah JKP harus jadi perhatian serius

Lebih lanjut, ia mendorong Pemprov Jateng untuk memperhatikan nasib tenaga kerja sebanyak 13.700 lebih. Yang mana sudah semestinya mendapat jaminan yang layak terutama untuk persiapan pesangon, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP). 

Sebab dari kenyataannya hanya ada 9.700 tenaga kerja yang memperoleh JKP. Ini karena ditemukan perusahaan nakal yang tidak mau membayar jaminan sosial ketika situasi bisnisnya hampir bangkrut. 

"Makanya ini yang rugikan pekerja, oleh sebab itu tidak boleh terjadi. Persoalan JKP ini perlu jadi perhatian yang serius," tegasnya. 

3. Disnaker harus jaga kepercayaan pasar

Selain itu, Edy pun menyoroti bahwa kasus PHK yang bermunculan di Jawa Tengah meningkat pesat ketimbang tahun lalu karena situasi pasar yang semakin sulit. Apalagi industri garmen seperti apparel diterpa isu PHK besar-besaran yang disebutkan dengan jumlah 8.000 orang. 

Oleh karenanya Edy menekankan bila kejadian tersebut jangan sampai terulang kembali. Karena saban muncul PHK justru menimbulkan ketidakpercayaan dari konsumen dan para stackholder

"Disnakertrans mustinya jaga kepercayaan pasar, harus dijaga agar tidak muncul PHK," akunya. 

Berita Terkini Lainnya