TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nasib Joki Merpati Kolong di Semarang, Jalan Kaki 1 Km Demi Rp20 Ribu

Hadiah kontes Merpati kolong miliaran rupiah bahkan mobil

Para joki merpati kolong berkumpul untuk latihan di Lapangan Lapak PA Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Waktu beranjak sore ketika sejumlah warga memadati lokasi lapangan Lapak PA di Kampung Gedongbatu, Kecamatan Semarang Barat. Sejumlah mata tertuju pada orang-orang yang sibuk menerbangkan burung merpati di tengah lapangan.

Sekitar pukul 14.30 WIB, Galih Ardian tergopoh-gopoh menuju Lapak PA. Rupanya ia sudah ditunggu seorang kenalannya. Peluh membasahi wajahnya tatkala kedua tangannya meraih sepasang merpati dari dalam kandang.

"Ini saya baru datang, Mas. Seminggu bisa empat kali saya disuruh bantuin jadi joki balap merpati. Kebetulan kan hari ini kerjaan saya lagi libur," aku remaja berusia 18 tahun tersebut kepada IDN Times, Jumat (12/3/2021).

Baca Juga: Lomba Merpati di Purbalingga dan Banyumas Dibubarkan Tim Gabungan

1. Galih jadi joki merpati kolong hampir setiap hari

Sejumlah remaja saat menunggu giliran jadi joki merpati kolong di Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Lelaki berkulit legam itu mengaku sejak setahun terakhir dirinya jadi joki merpati kolong. Di sela menggeluti pekerjaan sebagai tukang parkir, Galih sering diajak rekannya untuk rutin menjadi joki merpati kolong hampir setiap hari.

Ia yang awalnya hanya coba-coba, kini jadi rajin jadi joki merpati dengan ikut berlatih dari siang hingga menjelang Magrib. Galih menganggap ada sebuah gengsi saat jadi joki merpati kolong.

"Pemiliknya bos-bos, kita juga (ikut) terkenal. Jadinya senang pas disuruh jadi joki," bebernya. 

2. Galih harus jalan kaki 1,5 kilometer untuk menerbangkan merpati kolong

Seorang joki saat melatih burung merpati di lapangan Lapak PA Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Setiap jadi joki merpati kolong, ia kerap berjalan 1 hingga 1,5 kilometer. Jarak tersebut dirasa ideal untuk melatih burung merpati agar bisa terbang meliuk-liuk melewati empat tiang yang dipasang ditengah lapangan Lapak PA.

Burung merpati yang sudah terlatih, biasanya terbang melesat jauh ke langit lalu disuatu titik menghujam terbang ke bawah melewati kolong-kolong tiang sampai hinggap ditangan seorang joki lainnya.

Galih berkata tak jarang merpati kolong yang ia terbangkan tiba-tiba hilang. Namun ada pula yang hinggap kembali ke tangannya.

"Ya kalau nerbangin merpati kolong banyak resikonya. Ada yang bisa terbang sampai langsung finis. Tapi kadang burungnya hilang entah ke mana. Kalau udah hilang gitu, saya pasti dimaki-maki sama yang punya. Mau gimana lagi, udah hilang ya pasrah aja," kata warga Jalan Ariloka, Krobokan tersebut.

3. Upah jadi joki merpati kolong sekitar Rp20 ribu sampai Rp50 ribu

Tampak seorang joki saat melatih burung merpati terbang meliuk-liuk melewati kolong tiang besi. IDN Times/Fariz Fardianto

Setiap menerbangkan merpati kolong, ia diberi upah Rp20 ribu. Dalam sehari Galih mampu bolak-balik menempuh jarak berkilo-kilometer untuk menerbangkan merpati kolong.

"Setiap nggabur (red: menerbangkan) saya dikasih upah Rp20 ribu. Sehari bisa empat kali nggabur. Kalau pas rame menjelang lomba, saya bisa dapat Rp50 ribu sekali nggabur," ujarnya dengan logat Jawa campuran.

Galih mengaku selama ini terus mengasang instingnya agar dapat timing yang tepat saat menerbangkan merpati kolong.

Lapangan Lapak PA yang berada di belakang pabrik Pancatunggal memang sejak lama jadi pusat latihan merpati kolong dan merpati balap. Saat jam menunjukkan pukul 15.30, semakin banyak para joki yang berkumpul ke lokasi tersebut. Setiap joki selalu menggendong kandang merpati. 

Baca Juga: Cantik, 30 Jenis Merpati Ini Pasti Belum Pernah Kamu Tahu

Berita Terkini Lainnya