TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasar dan Mal Rawan COVID-19, Dinkes Jateng Targetkan Gelar 120 Ribu Tes Swab Sampai Juli

Kapasitas PCR mampu tampung 1.300 sampel sehari 

Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo saat menggelar jump perseverance via zoom dari kantornya Jalan Piere Tendean Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah mengklaim telah memiliki persediaan fasilitas penunjang untuk menanggulangi penularan virus Corona (COVID-19). Kepala Dinkes Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menyampaikan dengan persediaan alat VTM dan reagen PCR yang saat ini masih mencukupi, pihaknya bisa menampung 29 ribu spesimen tes swab yang diambil dari warga di 35 kabupaten/kota.

"Dengan kondisi setiap hari kita bisa periksa 900 sampel tes swab, maka kita yakin bisa mengerjakan uji sampel swab mencapai 120 ribu hingga Juli nanti," kata Yulianto saat menggelar jumpa pers via zoom, pada Rabu (10/6).

Baca Juga: Jelang Lebaran, Swab Test di Pusat Perbelanjaan Digencarkan

1. Kapasitas alat PCR di Jateng diklaim mampu menampung 1.300 sampel tiap hari

Ilustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19 (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Untuk kapasitas PCR di Jateng, ujarnya saat ini mampu menampung 1.300 sampel per hari. Jumlah spesimen yang bisa dikerjakan sebanyak 1.000 buah.

Ia menjelaskan tes swab akan dikerjakan sesuai data jumlah ODP dan PDP di tiap daerah. Selain itu, ia menyebutkan bila tes swab baru digelar jika ditemukan pasien PDP yang melakukan kontak erat maupun kontak dekat dengan keluarga maupun orang-orang sekitarnya.

"Kalau ada ODP dan PDP sedikit ya tes yang dilaksanakan juga tidak begitu banyak. Soalnya kita kan tesnya tidak secara acak. Kita polanya tersistematis dan terstruktur. Kita pakai pola siapa yang PDP diswab, siapa yang kontak erat sama PDP juga akan dites swab," ujarnya.

2. Dinkes: Risiko penularan di mal dan pasar sangat tinggi

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Ia mengatakan pasar tradisional dan mal saat ini menjadi dua tempat dengan resiko penularan COVID-19 paling tinggi di Jawa Tengah. Di dua lokasi itu, menurutnya pihaknya terus berupaya menggelar rapid tes secara masif untuk melacak orang-orang yang reaktif tertular COVID-19.

"Kalau ditemukan yang reaktif, tentunya langsung diminta swab. Untuk yang PDP kan gak semuanya diperiksa. Karena mereka sudah pasti dirawat di rumah sakit. Karena secara klinis sudah kelihatan dia punya gejala peunumonia, insfeksi saluran pernapasan dengan penyakit penyerta lainnya," bebernya.

Baca Juga: Swalayan ADA Fatmawati Jadi Klaster Baru COVID-19 di Semarang, Awas!

Berita Terkini Lainnya