Pengungsi Merapi Dirapid Test, Ratusan Orang Dinyatakan Non Reaktif
Pengungsi di Magelang sudah terapkan jangan jarak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Magelang, IDN Times - Ratusan pengungsi dari kelompok rentan di Desa Banyurojo Kabupaten Magelang saat ini diwajibkan mengikuti rangkaian rapid test. Hasilnya, menurut penuturan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, kini terdapat 274 pengungsi yang dinyatakan non reaktif.
"Kita lakukan rapid test untuk kelompok rentan. Rapid test ini untuk pemetaan seluruh keberadaan para pengungsi ada berapa yang reaktif. Dan setelah dirapid, sebanyak 274 pengungsi di Banyurojo Magelang, gak ada yang reaktif," kata Yulianto dalam rekaman suara yang didapat IDN Times, Selasa (17/11/2020).
Baca Juga: Jumlah Pengungsi di Barak Merapi Terus Bertambah, Tembus 200 Jiwa
1. Dinkes Jateng pastikan tempat tidur pengungsi Merapi sudah disekat-sekat
Saat mengecek ke sejumlah pengungsian, pihaknya menemukan tempat tidur para pengungsi sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Saat ini, ia mengklaim terdapat bilik kamar pengungsi yang sudah disekat untuk membatasi jarak antar penghuninya.
Temuan tersebut ia temukan saat berada di tempat pengungsian warga yang terdampak erupsi Gunung Merapi di Desa Tlogolele Boyolali dan Magelang.
"Saya kemarin keliling di pengungsian Magelang dan Boyolali. Saya lihat sudah bagus sekali. Tempatnya sudah dibuat sekat-sekat seperti bilik kamar. Di Magelang dan Tlogolele juga dibuat bilik untuk kamar pengungsinya," ujar Yulianto.
Editor’s picks
Baca Juga: Dekat Gunung Merapi, Ini 10 Tempat Wisata yang Ditutup Sementara