TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pilkada 2020, PPP Pasang Lima Kader di Daerah Ini Untuk Raup Suara

Buka peluang koalisi dengan Gerindra

IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Menjelang kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Tengah optimistis mampu mendulang suara maksimal di lima kabupaten/kota.

Baca Juga: Pilkada 2020, Jumlah TPS di Jateng Bakal Dipangkas 50 Persen

1. Ada lima daerah PPP yang bisa unggul di Pilkada 2020

IDN Times/Arief Rahmat

Ketua DPW PPP Jawa Tengah, Masrukan Syamsurie mengungkapkan saat ini terdapat lima kadernya yang berpotensi diusung maju untuk Pilkada 2020. Salah satu kader yang berpotensi unggul yaitu Bupati petahana Rembang, Abdul Hafidz.

"Ada lima daerah yang kita yakin bisa mengusung kader sendiri. Tentunya di Rembang, kita sebagai partai pemenang di sana, bupati incumbent tetap didorong untuk maju lagi. Kans untuk menang lagi kita rasa sangat besar," kata Masrukan kepada IDN Times, Sabtu (28/9).

Daerah lainnya, kata Masrukan adalah Kabupaten Kendal. Partainya kini memiliki kenaikan basis suara yang signifikan di Kendal. Maka dari itu, PPP bisa mendapat kursi pimpinan dewan di sana.

"Ada mantan Bupati Kendal yang punya kans kuat untuk menang di Pilkada tahun depan," terangnya. 

Lalu peluang kemenangan lainnya bisa didapat di Kabupaten Pemalang, Demak dan Kota Pekalongan. Pihaknya saat ini telah menakar kekuatan mesin partainya di lima daerah tersebut agar nantinya mampu mendulang suara maksimal saat Pilkada 2020 berlangsung.

"Paling tidak kita punya potensi menang di lima daerah. Sisanya, kayak Kabupaten Wonosobo dan Magelang kader kita yang jadi wakil bupati juga diberi motivasi agar berani nyalon bupati. Sekarang mereka sedang menjajaki dengan partai-partai untuk berkoalisi," akunya.

Baca Juga: PPP Minta Legislator Berkasus Narkoba Mengundurkan Diri  

2. PPP beri isyarat pecah kongsi dengan PDIP dan buka peluang koalisi dengan Gerindra

Istimewa

Dengan menilik pengalaman Pilpres 17 April 2019, Masrukan mengisyaratkan bahwa partainya bisa jadi pecah kongsi dengan PDIP. Sebab, perolehan suara di kalangan grassroot (akar rumput) ternyata tidak memberikan sumbangsih yang signifikan bagi partainya. Hal ini justru merugikan partainya karena PDIP keluar sebagai partai pemenang Pemilu 2019.

"Belum tentu kita dengan PDIP terus. Bisa jadi kita buka peluang sama Gerindra. Makanya kita perkuat kearifan lokalnya dulu. Sehingga kita bisa leluasa berkoalisi dengan partai-partai lainnya," ungkapnya.

Baca Juga: Pengasuh Ponpes Al-Itqon Diusulkan Jadi Penerusnya Mbah Moen

Berita Terkini Lainnya