TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PPKM Darurat Diperpanjang, Pedagang Kuliner Salatiga Dijanjikan Diberi Sembako

Wali Kota Salatiga heran daerahnya masuk level 4

Instagram.com/joe_potret

Salatiga, IDN Times - Para pedagang kuliner di Kota Salatiga bakal diberi bantuan sembako menyusul adanya keputusan pemerintah pusat yang memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro Darurat sampai 25 Juli nanti. 

Bantuan sembako akan diberikan oleh Pemkot Salatiga dengan mendata jumlah pedagang kuliner yang tidak bisa berjualan selama PPKM Darurat.

"Pelaku UMKM kuliner yang tidak buka akan diberi bantuan sembako. Walaupun langkah ini bisa menekan mobilitas warga, tapi rasanya kita perlu siapkan juga mekanisme untuk membangkitkan perekonomian Salatiga," ujar Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, Kamis (22/7/2021). 

Baca Juga: Resep Mudah Bikin Sate Suruh Khas Salatiga, Bisa Pakai Daging Kurban

1. Wali Kota Salatiga berharap bisa mencapai target vaksinasi

Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis pertama pada seorang seniman saat vaksinasi massal bagi seniman dan budayawan, di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (19/4/2021). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Pihaknya masih mematangkan teknis penyaluran sembako bagi para pedagang kuliner. Menurut Yuliyanto, kondisi ekonomi warga Salatiga sejak adanya PPKM Darurat memang sangat terdampak. 

Lebih lanjut, ia bilang ini jadi situasi yang berat terlebih lagi aturan PPKM Darurat mewajibkan ada pembatasan jam operasional para pedagang.

"Investasi yang utama saat ini adalah kesehatan dan kita berharap setelah vaksinasi mencapai target, kita berdoa semuanya berangsur normal," akunya. 

2. Salatiga masuk zona level 4 penanganan PPKM Darurat

Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat berbicara dalm webinar di kantor dinasnya. Dok pribadi

Ia menyebut bahwa wilayah Salatiga dalam skenario perpanjangan PPKM Darurat masuk dalam area level 4 di Indonesia. Secara keseluruhan ia juga mendukung perpanjangan PPKM yang dicanangkan pemerintah.

Namun begitu, ia heran dengan penetapan level 4 itu lantaran ke depan bakal sulit berubah menjadi level 3.

Ia menekankan inidikator penetuan level 4 yang mengacu pada keterisian Bed Occupancy Ratio (BOR) malah cenderung menyulitkan pihaknya untuk berbenah. 

Baca Juga: Warga Salatiga Diminta Tinggal di Rumah Selama 6 Hari

Berita Terkini Lainnya