TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puncak Kemarau, 41 Waduk di Jateng Menyusut, Bahkan Ada yang Kosong

Petugas diminta rutin periksa kondisi waduk

Instagram.com/jatigedeexplore

Semarang, IDN Times - Memasuki puncak musim kemarau, debit air di seluruh waduk yang tersebar 35 kabupaten/kota Jawa Tengah, saat ini telah menyusut. Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Dan Penataan Ruang (DPU SDA TARU) Jateng mencatat ada 41 waduk yang mengalami penurunan volume air hingga menyentuh angka 40 persen ketimbang kondisi normal.

1. Debit air 41 waduk sedang menyusut karena dipakai untuk memasok air bersih

Warga panen ikan di Waduk Wadaslintang. IDN Times/Fariz Fardianto

Kepala DPU SDA TARU Jateng, Eko Yunianto mengungkapkan penurunan debit air waduk lantaran kini wilayah Jateng sudah jarang diguyur hujan dengan intensitas lebat.

"Terdapat 41 waduk yang kondisi airnya sudah menyusut semua. Soalnya sekarang kan puncak kemarau. Jadinya, air di dalam waktu berkurang sedangkan posisi airnya dipakai terus oleh penduduk yang butuh pasokan air bersih," kata Eko saat dihubungi IDN Times, Sabtu (19/9/2020).

2. DPU SDA TARU minta petugas periksa kondisi waduk secara rutin

Kondisi arus air di Bendungan Alale, IDN Times/Elias

Ia menuturkan kondisi kemarau seperti saat ini justru rentan menimbulkan kerusakan pada bagian dinding waduk. Pihaknya sedang berusaha berkoordinasi secara intens dengan tim BBWS dan kantor-kantor operasional waduk untuk menginspeksi bangunan waduk tiap hari.

"Kita sudah minta petugas waduk dan BBWS periksa dinding-dinding waduk. Karena banyak waduk berkapasitas besar seperti Jatibarang Semarang kan bangunannya peninggalan Belanda yang usianya ratusan tahun. Bangunan yang kayak gitu memang rentan sekali. Jangan sampai ada kebocoran yang bisa menimbulkan bencana bagi warga lokal," paparnya.

Baca Juga: Hujan Mulai Turun, Puluhan Waduk di Jateng Diperbaiki

Berita Terkini Lainnya