Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kudus, IDN Times - Angka penularan virus corona yang terus merangkak naik telah mengakibatkan ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Kudus nyaris penuh. Bupati Kudus, Hartopo menyatakan keterisian pasien COVID-19 di ruang isolasi telah mencapai 90 persen.
"Sekitar 90 persen rumah sakit di Kudus sudah terisi," akunya dalam keterangan resmi yang didapat IDN Times, Jumat (28/5/2021).
Baca Juga: Kasus Virus Corona 8 Daerah di Jateng ini Melonjak, Kudus Terberat
1. Bupati Kudus sebut 6 desa harus lockdown
Bupati Kudus HM Sutopo menjelaskan penularan virus Corona kepada Pangdam Diponegoro dan Kapolda Jateng. Dok Humas Polda Jateng Ia menyatakan ada 6 desa yang telah di-lockdown akibat penyebaran COVID-19. Masing-masing adalah Desa Jati Wetan, Desa Janggalan, Desa Jepang, Desa Payaman, Desa Kerjasan, dan Desa Panjunan.
Setiap desa yang ditutup total, katanya, telah dijaga tim Satgas COVID-19 kecamatan untuk dipantau secara bergantian.
2. Kapolda Jateng terjunkan Brimob dan tim Pusdokkes cegah penularan COVID-19
Kapolda Jateng bersama jajaran Kodam Diponegoro saat cek kesiapan pasukan gabungan. Dok Humas Polda Jateng Terpisah, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi usai meninjau Kabupaten Kudus menyampaikan bahwa pihaknya menerjunkan personel Brimob bersama Mabes Polri dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Mabes untuk membantu tenaga kesehatan yang menangani pasien COVID-19.
Lutfhi juga meminta agar jajaran Forkopimda di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus tidak ragu dalam melakukan tugasnya mencegah penularan COVID-19 yang semakin luas.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
"Jangan ragu-ragu menutup tempat kerumunan seperti tempat wisata, makam, bahkan tradisi berkaitan dengan suasana Lebaran, silakan disetop sementara. Khususnya kampung zona merah silakan bentuk kompi/peleton petugas gabungan sebagai power hand untuk Pak Bupati" tegasnya.
3. Penularan COVID-19 merebak karena warga sering anjangsana
Unsplash/Michael Browning Lebih lanjut, ia menduga naiknya kasus penularan COVID-19 di Kudus disebabkan adanya perilaku warga yang melakukan anjangsana dengan mengabaikan protokol kesehatan. Lutfhi juga mengklaim masyarakat yang berziarah ke makam meningkat sehingga membuat risiko penularan virusnya tidak bisa dikendalikan.
Bagi warga yang ketularan virus corona, katanya, lebih baik menjalankan proses isolasi dengan ketat. Setiap hari, wajib makan dan minum obat-obatan secara teratur.
"Jangan keluar ke mana-mana dulu, harus diawasi ketat oleh petugas posko PPKM Mikro dan setiap dua kali sehari dicek kondisi kesehatan," paparnya.
Baca Juga: Kasus Melonjak 5 Kali Lipat! Kudus Tutup Akses Bagi Warga Luar Daerah
https://www.youtube.com/embed/rBdJwS-tXHM