TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Semarang Zona Merah COVID-19, Umat Islam Gak Bisa Dipaksa Salat di Rumah

Susah memetakan masjid yang ada di zona merah

Ilustrasi salat berjemaah di masjid. Dok. ANTARA News

Semarang, IDN Times - Meski Kota Semarang saat ini masuk dalam kawasan zona merah penyebaran virus Corona, namun nyatanya masyakarat setempat masih sulit mematuhi aturan protokol kesehatan.

Dewan Masjid Indonesia (DMI) juga menyatakan tak gampang mengatur warga Semarang yang notabene mayoritas umat Islam untuk mengikuti anjuran pemerintah agar salat berjamaah di rumah.

"Ya memang kita tahu juga kalau banyak yang terpapar Corona. Kita justru yakin warga yang lapor (terinfeksi COVID-19) sama yang tidak lapor, banyak yang gak lapor. Tapi gak bisa maksa umat Muslim biar salat di rumah. Ada yang mentaati imbauan pemerintah, ada yang gak. Kita bisanya cuma mengimbau saja," kata KH Ahmad Fuad, Ketua DMI Kota Semarang kepada IDN Times, Senin (28/6/2021).

Baca Juga: Saf Salat Miring, 4.000 Masjid di Jateng Harus Perbaiki Arah Kiblat

1. Dewan Masjid masih izinkan warga Semarang salat jamaah di masjid

Hanya beberapa jemaah Salat Tarawih di Masjid Raya Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh, yang sadar secara pribadi menggunakan masker ketika salat (IDN Times/Saifullah)

Ia berdalih bahwa jika mengacu arahan Kemenag RI maka umat Islam masih diizinkan menggelar salat berjamaah di masjid dengan protokol kesehatan yang ketat.

2. Kapasitas salat berjamaah harus dibatasi 50 persen

Suasana Shalat Idul Adha 1441 Hijriah di Masjid KH Hasyim Asy'ari atau Masjid Raya Jakarta, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (31/7/2020). (ANTARA/Devi Nindy)

Pihaknya juga menganjurkan agar pengelola masjid dan musala membatasi kapasitas jemaah sekitar 50 persen guna mengurangi kontal fisik saat salat berlangsung.

"Tapi sekarang yang salat di masjid sudah berkurang banyak. Ya sekitar 50 persen. Mungkin warga sudah pada menyadari situasi yang terjadi saat ini. Tapi untuk pelaksanaan salat Jumat masih kita izinkan. Kita lakukan pembatasan aja soalnya kan gak ada larangan dari pemerintah," akunya.

Baca Juga: Call Center COVID-19 Jateng 24 Jam, Ada Warga Ngeluh Dikucilkan

Berita Terkini Lainnya