TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sidak di Tegal dan Semarang, Ada Kakap,  Bakso Seafood Tercemar Ecoli

Petugas cek ke pasar Tegal dan Semarang

Petugas BKIPM Semarang menunjukan ikan yang diuji di laboratorium. Dok Humas BKIPM Semarang

Semarang, IDN Times - Para petugas gabungan menggelar sidak ke sejumlah pasar tradisional di Tegal dan Kota Semarang untuk mengecek kualitas mutu ikan segar yang dijual kepada masyarakat. Hasilnya, sejumlah petugas memergoki adanya kandungan bakteri yang mencemari ikan segar yang dijual di dua kota tersebut. 

 

Baca Juga: Nilai Ekspor Sarang Burung Walet Jateng Tembus Rp1,4 T Saat Pandemik

1. BKIPM temukan ikan yang dijual di Tegal dan Semarang tercemar bakteri

Proses pengujian ikan segar di pasar modern Kota Tegal. Dok Humas BKIPM Semarang

Menurut Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang, Raden Gatot Perdana, ikan yang dijual para pedagang di Tegal dan Semarang kedapatan telah tercemar bakteri jenis ALT, Ecoli dan Salmonella

"Hasil uji laboratorium di Kota Tegal dan Semarang, masih menunjukkan teridentifikasi munculnya bakteri yang mengindikasikan penurunan mutu produk perikanan seperti ALT, Ecoli dan Salmonella," ungkapnya dalam keterangan yang didapat IDN Times, Jumat (5/2/2021). 

2. Kualitas ikan kerapu, kakap, kembung hingga otak dan bakso seafood

pasberita.com

Ia menyatakan saat di Kota Bahari Tegal, petugasnya menyambangi berbagai lokasi penjualan ikan seperti di Pasar Anyar, Pasar Pagi, Transmart serta Rita Supermall. Di tempat itu, petugasnya mengecek kualitas produk yang dijual. Meliputi ikan pihi, cumi-cumi, ikan kerapu, kembung, kakap, udang, layang dan banyar. 

Tak berhenti disitu saja, di Ibukota Jateng petugasnya juga mengecek mutu ikan kembung, banjar, cumi-cumi, ikan sebelah, kurisi, selar, udang, belanak, kerapu, tongkol, tunul, daruna, teri, kakap putih, Otak-otak ikan, bakso seafood serta kerang. 

"Ketika kita berada di Transmart, Hypermart, Rejomulyo, Pasar Bulu dan Pasar Johar, ikan yang kita ambil sampelnya menunjukkan hasil bebas formalin," terangnya. 

Baca Juga: Transaksi Ekspor Naik 40 Persen, Kakap dan Kerapu Pantura Digemari 5 Negara

Berita Terkini Lainnya