Transaksi Ekspor Naik 40 Persen, Kakap dan Kerapu Pantura Digemari 5 Negara

Ikan tangkapan nelayan Jateng jadi penambah nutrisi

Semarang, IDN Times - Aktivitas ekspor komoditas perikanan yang dikirim dari Jawa Tengah selama September 2020 mengalami lonjakan hingga 40 persen ketimbang kondisi bulan sebelumnya.

Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (BKIPM) mencatat terdapat 5.461 ton produk perikanan yang berhasil diekspor ke 23 negara. Jumlahnya bertambah dari kinerja Agustus kemarin hanya kisaran 3.893 ton dan secara otomatis nilai ekspornya pun naik jadi Rp247 miliar.

1. Ekspor perikanan paling banyak dengan tujuan ke Singapura

Transaksi Ekspor Naik 40 Persen, Kakap dan Kerapu Pantura Digemari 5 NegaraIlustrasi nelayan melaut ( ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Raden Gatot Perdana, Kepala BKIPM Semarang menyatakan produk perikanan dari wilayahnya paling banyak dikirim ke Singapura. "Ekspor ke Singapura bahkan mencapai 164 kali. Selain itu, kegiatan ekspor juga banyak dilakukan dengan tujuan ke Jepang, Tiongkok, Malaysia, dan Taiwan," ujar Gatot, Selasa (13/10/2020). 

Malaysia masuk dalam peringkat lima besar, dengan volume 531 ton, naik dari bulan sebelumnya sebesar 95,5 persen menggeser Korea Selatan. Komoditas yang dikirim ke Malaysia didominasi produk ikan segar. 

Baca Juga: Keran Ekspor Dibuka, Nelayan Jateng Dapat Jatah Tangkap 1.500 Lobster

2. Kerapu, kakap, tengiri, udang putih dan surimi diminati sejumlah negara

Transaksi Ekspor Naik 40 Persen, Kakap dan Kerapu Pantura Digemari 5 NegaraIlustrasi nelayan (IDN Times/Surya Aditya)

Gatot berkata terdapat lima jenis ikan yang saat ini digandrungi oleh konsumen dari lima negara tersebut. Masing-masing ikan kakap, tengiri, kerapu, udang putih dan produk olahan surimi. 

Ia melanjutkan kakap, tengiri, udang putih serta kerapu merupakan hasil tangkapan para nelayan di pesisir Pantura dan Pantai Selatan Jateng dengan jumlah yang melimpah. 

"Ikan seperti tengiri, kakap, udang putih dan kerapu kebanyakan berasal dari tangkapan nelayan sepanjang pantai Utara dan pantai Selatan di Jawa Tengah. Dan rata-rata dari kelimanya rutin dikirim ke luar negeri 40-60 kali selama September 2020. Malahan kenaikan signifikan terjadi pada ekspor kerapu kebanyakan dan udang sampai 10-40 kali," urainya.

3. Daging rajungan tetap jadi andalan ekspor dari Jateng

Transaksi Ekspor Naik 40 Persen, Kakap dan Kerapu Pantura Digemari 5 Negarainstagram.com/mildarudiawati

Untuk komoditas perikanan dengan nilai ekspor tertinggi yaitu daging rajungan,  surimi, cumi-cumi, udang vannamei dan udang putih. "Contohnya, daging rajungan di bulan September terdapat 1.367 ton, dan cumi-cumi sebanyak 392 ton. Yang lainnya kayak ekspor ikan layur ada 317 ton. Semua volume pengirimannya mulai meningkat," bebernya. 

4. Komoditas perikanan asal Jateng jadi primadona sebagai penambah nutrisi

Transaksi Ekspor Naik 40 Persen, Kakap dan Kerapu Pantura Digemari 5 NegaraTerminal Peti Kemas (TPK) Belawan yang di dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 (Dok. IDN Times)

Pihaknya mengklaim bahwa naiknya transaksi ekspor komoditas perikanan menunjukan bila ikan dari Jateng tetap diminati sebagai penambah nutrisi sehat bagi negara lain. 

Pihaknya juga melihat roda perekonomian di sektor kelautan dan perikanan bergeliat kembali setelah kurang lebih tujuh bulan harus bertahan di tengah pandemik COVID-19.

"Kualitasnya harus dapat ditingkatkan lagi. Ini agar bisa mempertahankan kepercayaan konsumen dan daya saing di pasar global," jelasnya. 

Baca Juga: 25 Ribu Ton Ikan Dari Jateng Dikirim ke 21 Negara Selama Pandemik COVID-19

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya