Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Tak kurang 212 peneliti asing dari 11 negara wilayah Asia dan Afrika diajak berkolaborasi untuk membantu menyelesaikan sejumlah persoalan di Jawa Tengah.
Kolaborasi peneliti asing diselenggarakan dalam bentuk International Conference on Sustainable Development Goals (USM-SDGs) yang digelar tepat saat perayaan Dies Natalis Ke-35, di Auditorium Ir Widjatmoko Universitas Semarang (USM) selama dua hari.
Baca Juga: Keren Abis! Mahasiswa USM Ciptakan Swab Portable, Begini Cara Kerjanya
1. Ada 11 negara yang terlibat dalam kolaborasi bersama USM
Para peserta USM-SDGs saat berfoto bersama di sela acara seminar selama dua hari. (Dok Humas USM) Rektor USM, Dr Supari MT mengatakan, ratusan peneliti asing yang dilibatkan bergerak di bidang jasa konstruksi, infrastruktur, ekonomi makro sampai agraria, teknologi informatika dan sektor lainnya.
"Ada 11 negara yang dilibatkan dengan jumlah peserta 212 orang. Perwakilan negara yang hadir dari Indonesia, Irak, Bangladesh, Malaysia, Pakistan, Thailand, Ghana, Filipina, India, Inggris, dan Vietnam," ujar Supari, Minggu (31/7/2022).
2. Penurunan muka tanah disiasati dengan memperbanyak sumur resapan
Sejumlah warga berjalan melewati jalan di sekitar rumahnya yang tergenang banjir rob di Tirto, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (24/5/2022). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, adanya fenomena air laut pasang di pesisir pantai Utara Pekalongan berimbas sejumlah daerah di Kota Pekalongan mengalami banjir rob, dengan ketinggian rata-rata mencapai antara 5-70 centimeter. (Antara/Harviyan Perdana Putra) Ia mengungkapkan, program tersebut menjadi momentum yang tepat agar kampusnya dan peneliti bergerak bersama dalam memecahkan setiap persoalan yang timbul di kancah global terutama Jawa Tengah.
Bila menilik kondisi di wilayah Jawa Tengah, katanya setidaknya ada empat masalah yang harus disolusinya. Mulai penurunan muka tanah pesisir utara yang berdampak pada naiknya muka laut saban tahun, kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan serta percepatan pembangunan daerah.
Untuk mengatasi penurunan muka tanah, Supari menawarkan hasil riset dosen teknik sipil USM Dr Edi Susilo MT dengan memperbanyak sumur resapan yang punya dua fungsi menampung air larian sekaligus menambah cadangan air tanah.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
"Tentunya dengan adanya penurunan muka tanah di wilayah pesisir membuat warga lokal banyak yang harus menguras uangnya untuk meninggikan bangunan rumahnya. Ini jadi masalah klasik, sehingga kita perlu mencarikan solusinya bersama-sama. Lalu ketahanan pangan dan percepatan pembangunan jadi bahan dialog yang menarik jika dibicarakan dengan negara-negara sahabat. Dan kemiskinan ekstrem perlu diatasi secepatnya supaya angka kemiskinan tidak selalu bertambah," ujar pria lulusan program doktoral di Jepang tersebut.
3. Daftar pembicara dalam ajang USM-SDGs
Salah satu perwakilan peserta saat berbicara dalam ajang USM-SDGs. (Dok Humas USM) Pada ajang kali ini pembicaranya ialah Prof Sudharto PhD (Indonesia), Prof Dr Renato Andin Vilano (University of New England Australia), Dr Nam Hoang Nguyen (National Economics University Vietnam), Prof Dr Yus Aniza Yusof (Universiti Putra Malaysia), Prof Dr Ir Helmi MSc (Universitas Andalas Padang), dan Prof Dr Novizar Nazir (Universitas Andalas Padang).
"Saya berharap melalui konferensi internasional ini bisa membagi hasil-hasil penelitian dari para dosen USM dan peserta, melalui forum ini para peserta bisa berdiskusi dan pulang membawa pengetahuan baru," terangnya.
Baca Juga: Teken MoU, USM Akan Tingkatkan Kompetensi Personel Polda Jateng