Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Kemunculan sirkulasi siklonik di kawasan perairan Selatan Pulau Jawa dan Selat Karimata diperkirakan menyebabkan kemunculan cuaca ekstrem di Jawa Tengah selama tiga hari ke depan. Pasalnya, sirkulasi siklonik yang terjadi tersebut membuat perubahan belokan angin dan peningkatan suhu muka laut di Laut Jawa.
Baca Juga: 117 Perusahaan Tambang di Jateng Bakal Diblacklist, 6 Usaha Dikasuskan
1. Curah hujan di Jateng masih tinggi
Ilustrasi Hujan. IDN Times/Sukma Shakti Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno mengatakan, cuaca ekstrem akan terjadi selama tiga hari karena bersamaan datangnya pancaroba di bulan Maret 2022.
"Kita saat ini ini sedang memasuki masa transisi dengan intensitas curah hujan yang masih tinggi. Kelembaban udara yang relatif cukup tinggi turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan," ujar Sutikno, Senin (14/3/2022).
2. BMKG Meteorologi Ahmad Yani deteksi peningkatan suhu muka laut
Seorang nelayan menangkap ikan di perauran Laut Jawa di Demak, Jawa Tengah. BPJAMSOSTEK memberikan perlindungan jaminan sosial kepada pelaku usaha informal seperti nelayan ikan sebagai pekerja bukan penerima upah (BPU), melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) dengan iuran bulanan yang terjangkau mulai Rp16.800. (IDN Times/Dhana Kencana) Lebih lanjut, ia menyampaikan, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan muncul pada tanggal 14--16 Maret 2022. Di saat bersamaan, lanjutnya, juga berpotensi terjad kilatan petir dan angin kencang.
Sutikno menuturkan, jika pergerakan sirkulasi siklonik telah mengakibatkan peningkatan suhu muka laut di Samudera Hindia dan Laut Jawa.
"Untuk saat ini ada potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah. Karena ada siklonik di selatan Jawa dan Selat Karimata, secara otomatis ada kenaikan suhu muka laut di Laut Jawa ditambah munculnya angin baratan yang masih kencang," terangnya.
3. Banjarnegara hingga Wonogiri diterjang cuaca ekstrem
Ilustrasi cuaca ekstrem. IDN Times/Mardya Shakti Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Pihaknya mengimbau supaya masyarakat tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
Adapun, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, cuaca ekstrem akan terjadi di sejumlah kabupaten/kota berikut ini:
Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kab/Kota Magelang, Kab. Pekalongan, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Salatiga, Kab./Kota Semarang, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Kab/Kota Magelang, Pati, Kab. Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Salatiga, Kab./Kota Semarang, Surakarta, Sukoharjo, Sragen, Kab./Kota Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
Banjarnegara, Banyumas, Batang, Boyolali, Brebes, Cilacap, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Klaten, Kudus, Kab/Kota Magelang, Pati, Kab. Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Salatiga, Kab. Semarang, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Kab./Kota Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
Baca Juga: Jadi Bahan Obat, Daging Ular dan Tokek Kering asal Jateng Diekspor ke Hongkong