TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

322 Anak di Solo Yatim Piatu Karena COVID-19, Bakal Dapat Bantuan 

Besaran bantuan mulai Rp200 ribu

Bantuan Kemensos ke Anak YatimPiatu. IDNTimes/Larasati Rey

Surakarta, IDN Times - Tercatat ada 322 anak di Kota Solo yang menjadi yatim dan yatim piatu karena orang tuanya meninggal akibat COVID-19. Kementerian Sosial (Kemensos) berencana akan memberikan bantuan kepada anak yatim tersebut.

Baca Juga: Solo Turun ke PPKM Level 3, Jadwal PTM Mulai Digelar September

1. Data anak yatim piatu sudah terverifikasi

Walikota Solo, Gibran Rakabuming. IDNTimes/Larasati Rey

Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan saat ini terdapat 322 anak yatim dan yatim piatu yang sudah terdata dan terverifikasi. Orang tua mereka meninggal karena COVID-19.

"Anak yatim data sudah saya berikan ke Pak Gubernur dan diminta Bu Menteri (Mensos.red), Solo ada 322 anak, tapi sudah saya serahkan datanya," katanya Senin (30/8/2021).

2. Akan berikan bantuan.

Mensos Tri Risma Harini berikan bantuan ke anak yatim piatu di Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Sementara itu, Mensos RI Tri Risma Harini mengatakan meminta bantuan kepada Wali kota Solo untuk melakukan pendataan secara menyeluruh kepada anak yang orang tuanya meninggal karena COVID-19.

"Jadi kan ada beberapa anak yang orang tuanya meninggal karena Covid, tadi kan belum seluruhnya, baru sebagian jadi saya minta bantuan, kan saya nggak tahu siapa-siapanya jadi saya minta bantuan Pak Wali untuk pendataan itu sehingga nanti kita bisa bantu untuk atensinya," ungkapnya.

Lebih lanjut Risma mengaku, bantuan untuk anak yatim piatu korban COVID-19 ini memang belum dianggarkan oleh Kementerian Sosial, karena sebelumnya dirinya terprediksinya imbas dari tingginya angka kematian COVID-19 ini. Pihaknya terpaksa memotong beberapa anggaran untuk dialokasikan kepada anak yatim piatu tersebut.

"Untuk mereka yang tahun ini yang ditinggal karena pandemi, terus terang kita mendadak jadi saya ngalokasikan dengan anggaran yang ada tahun ini," ungkapnya.

Baca Juga: Kena Hoax, 50 Persen Eks Napiter Solo Raya Gak Mau Vaksinasi COVID-19

Berita Terkini Lainnya