Batik Sekar Puren, Motif Moluska Bikin Pemakai Feminin
Dikembangkan oleh Badan Pelaksana Otorita Borobudur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) mengembangkan motif batik baru bernama Sekar Puren. Batik tersebut dibuat oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran.
Motif itu kemudian diproduksi oleh Rumah Batik Sekar Tandjung menjadi produk fesyen kain batik Sekar Puren.
Baca Juga: Gibran Rilis Sepatu Motif Batik Kawung, Harga Gak Sampai Rp200 Ribu
1. Filosofi batik sekar puren
Batik Sekar Puren terdiri dari motif moluska yang saling terkait membentuk bunga yang terkesan lebih feminin.
Motif tersebut menyiratkan sifat pemakai batik yang mempunyai rasa empati tinggi kepada sesama, tolong menolong yang akan membawa kehidupan yang lebih baik dan abadi, seperti moluska.
Motif batik Sekar Puren memiliki warna dasar biru hitam merupakan warna tanah di Sangiran, yang notabene merupakan rawa yang masih berupa lingkungan laut. Secara geologi, lapisan tanah laut ini disebut Formasi Kalibeng atau Formasi Puren.
Baca Juga: Batik SiPutri Semarang Setia Pada Alam Demi Fesyen Keberlanjutan