TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Batik Sekar Puren, Motif Moluska Bikin Pemakai Feminin

Dikembangkan oleh Badan Pelaksana Otorita Borobudur

Motif batik 'Sekar Puren'. (IDN Times/Larasati Rey)

Semarang, IDN Times - Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) mengembangkan motif batik baru bernama Sekar Puren. Batik tersebut dibuat oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran.

Motif itu kemudian diproduksi oleh Rumah Batik Sekar Tandjung menjadi produk fesyen kain batik Sekar Puren.

Baca Juga: Gibran Rilis Sepatu Motif Batik Kawung, Harga Gak Sampai Rp200 Ribu

1. Filosofi batik sekar puren

Motif batik 'Sekar Puren'. (IDN Times/Larasati Rey)

Batik Sekar Puren terdiri dari motif moluska yang saling terkait membentuk bunga yang terkesan lebih feminin.

Motif tersebut menyiratkan sifat pemakai batik yang mempunyai rasa empati tinggi kepada sesama, tolong menolong yang akan membawa kehidupan yang lebih baik dan abadi, seperti moluska.

Motif batik Sekar Puren memiliki warna dasar biru hitam merupakan warna tanah di Sangiran, yang notabene merupakan rawa yang masih berupa lingkungan laut. Secara geologi, lapisan tanah laut ini disebut Formasi Kalibeng atau Formasi Puren.

2. Bisa diaplikasi untuk sebagai souvenir

Souvenir motif batik 'Sekar Puren'. (IDN Times/Larasati Rey)

Dalam pembuatan motif tersebut Badan Ororita Borobudur bekerja sama dengan pihak Balai Pelestarian Situs Manusia Purban (BPSMP) Sangiran untuk mengolah motif batik Sangiran yang telah ada menjadi produk barang dagangan (merchandise). Adapun, merchandise dibuat oleh para perajin batik lokal dan penjahit lokal setempat.

"Berbagai bentuk suvenir batik Sangiran yang bernilai ekonomis karena sarat seni dan budaya melalui storytelling yang dimilikinya," ujar Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrasstruktur Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/ Baparekaref, Oneng Setya Harini saat penutupan peningkatan kapasitas usaha ekonomi kreatif fesyen di kawasan pariwisata Borobudur, Kamis (17/11/2022).

Diharapkan, para pengrajin batik di DPN Solo-Sangiran dan sekitarnya memiliki database pengembangan motif batik, jenis dan katalog produk yang menarik, sehingga menambah diversifikasi produk (suvenir, pakaian, dan dekorasi rumah), yang siap dipamerkan dan menjadi pintu masuk dengan Ritel Modern/ Holding BUMN Pariwisata.

Baca Juga: Batik SiPutri Semarang Setia Pada Alam Demi Fesyen Keberlanjutan 

Berita Terkini Lainnya