TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dua Putri Raja Terkurung di Keraton Solo, Bertahan Makan Daun Singkong

Konflik keraton kembali memanas

Putri Raja PB XIII Solo sedang memetik daun singkon. istimewa

Solo, IDN Times - GKR Timoer Rumbai dan GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng terkurung di dalam Keputren kompleks Keraton Solo sejak Kamis (11/2/2021) siang. Mereka dikunci dari luar tanpa makanan, gas untuk memasak, maupun listrik.

Sedangkan dari pihak luar keraton, suami Gusti Moeng, KPH Eddy Wirabhumi dan para abdi dalem lainnya berusaha mengirimkan makanan namun gagal.

Baca Juga: Kronologi Putri Raja Solo Terkunci Tak Bisa Keluar Keraton Surakarta

1. Makan daun singkong

Dua putri Raja bersama abdi dalem keraton Solo memasak daun singkong. Istimewa

Dua Putri Raja dan dua abdi dalem penari dan satu sentono ndalem yang terkunci di ndalem Keputren tersebut memanfaatkan tanaman daun singkong dan daun pepaya yang ada di sekitar Keputren untuk makan. Tak hanya itu, mereka juga mencari kayu bakar untuk memasak sayur tersebut lantaran gas untuk memasak tidak ada.

"Posisi di keputren, rumah tenggan keputren. Dulu saat terkurung di sana. Tadi pagi listrik sempat menyala sebentar," ujarnya Jumat (12/2/21).

GKR Timoer juga mengatakan jika KPH Eddy Wirabhumi sempat mengirimkan logistik ke dalam namun gagal, logistik yang dikirim oleh para abdi dalem tersebut ditolak oleh pihak Sinuhun PB XIII.

2. Posting di Instagram laporkan kondisi terkini

Cepretan layar status instaram @GKRTimoer.

Selama berada di dalam keraton, GKR Timoer secara intens memposting keadaannya melalui media sosial instagram. Bahkan ia juga intens, membuat stories situasi dan keadaan terkini kondisi di dalam Keputren.

Ia juga menunjukkan cara survive di dalam keraton sebelum logistik datang, yakni dengan mencari dedaunan dan membuat api di tungku untuk memasak sayur. Postingan tersebut sengaja ia lakukan agar cepat mendapat pertolongan.

GKR Timoer juga ingin menunjukkan kepada masyarakat agar tahu kondisi keraton saat ini sehingga membuat dirinya sebagai pelaku adat prihatin.

3. Dapat bantuan logistik dari Kapolresta Solo

Dua Putri Raja Solo dapat bantuan logistik dari Kapolresta Solo. Istimewa

Dalam postingan terssbut, GKR Timoer juga mengunggah video yang mendapat kiriman logitsik makanan dari Kapolresta Solo, Ade Safri Simanjuntak. Namun, logistik tersebut tidak diterima langsung oleh dua Putri Raja Solo tersebut, melainkan dikirim oleh Kapolsek Pasar Kliwon melalui pintu barat Sasana Putro.

Dari video yang unggah, terlihat suasana di Keputren gelap gulita, hanya disinari oleh lampu lilin. Hal itu dikarenakan listrik di kawasan Keputren dimatikan.

"Dapat bantuan logistik dari Pak Kapolres, terima kasih pak," ujarnya.

Kejadian tersebut bermula saat Gusti Moeng dan GKR Timoer hendak menemui tamu dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dimana Gusti Moeng mendapat informasi ada tamu mobilnya RI 10 yakni Ketua BPK datang ke keraton.

Karena merasa berkepentingan untuk menyampaikan aspirasi, karena beberapa waktu lalu Gusti Moeng menerima surat dari BPK Semarang yang mempertanyakan pertanggungjawaban keuangan 2018. Karena alasan itulah, Gusti Moeng masuk ke dalam keraton.

Setelah Gusti Moeng masuk, ternyata tamu dari BPK itu dipindah ke bagian barat Sasana Putra Keraton. Lalu pintu di sana dikunci. Gusti Moeng berniat masuk ke Keraton barat melalui Keputren, namun malah terkunci di sana dan tidak bisa keluar.

Baca Juga: Haul Sultan Agung di Keraton Solo Digelar Terbatas

Berita Terkini Lainnya