TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tertutup, Staf Khusus Temui Gibran di Solo, Sampaikan Arahan Jokowi

Mereka membahas soal percepatan vaksinasi untuk difabel

Walikota Solo Gibran Rakabuming bertemu dengan staff khusus Presiden Angkie Yudistia. IDNTimes/Larasati Rey

Surakarta, IDN Times - Staf Khusus Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Angkie Yudistia bertemu dengan Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka di kantor Balaikota Solo, Jawa Tengah pada Kamis (3/6/2021). Pertemuan mereka digelar secara tertutup di ruang rapat wali kota.

Baca Juga: Viral Curhat Ghosting Felicia Tissue, Gibran Minta Kaesang Selesaikan

1. Pertemuan membahas sinergi program untuk penyandang disabilitas

Staff Khusus Presiden, Angkie Yudistia. IDNTimes/Larasati Rey

Angkie mengaku kunjungannya ke Solo untuk menyinergikan program pemerintah pusat dengan pemerintah daerah guna menunjang pelaksanaan program bagi difabel.

"Antara pemerintah pusat dan daerah tentang penyandang disabilitas, jumlah dari data BPS tahun  2019, ada lebih dari 30 juta jiwa dan di Jateng ini lebih 4 juta jiwa. Artinya ini cukup banyak dan jumlah yang krusial," ujarnya, Kamis (3/6/2021).

2. Difabel akan mendapatkan vaksinasi virus corona

Walikota Solo Gibran Rakabuming bertemu dengan staff khusus Presiden Angkie Yudistia. IDNTimes/Larasati Rey

Angkie mengaku kedatangnnya juga membawa arahan khusus dari Presiden Jokowi untuk memprioritaskan vaksinasi khusus bagi difabel. Selain itu ia juga meminta masukan mengenai pembentukan komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND) yang saat ini digagas olehnya.

"Vaksinasi penyandang disabilitas itu dapat diprioritaskan, yang kedua setelah vaksinasi dalam hal kesehatan setalah itu kita bersama-sama bangkit dalam ekonomi, karena disabilitas dapat mengakses program-program pemerintah secara inklusi dan yang ketiga tentang pembentukan KND," ujarnya.

Angkie mengatakan sebanyak 562.242 penyandang disabilitas akan mendapatkan vaksinasi virus corona. Pihaknya juga berkoordinasi dengan organisasi dan kelompok difabel, guna meminimalisir jika ada dari mereka yang tidak mendapatkan vaksinasi.

"Kalau melihat jumlah disabilitas usia produktif itusangat banyak tapi berapa persennya itu sangat sedikit sekali dari harapan karena ini baru kick-off dari 500 ribu dan jumlah produktif itu banyak mungkin masih 0, sekian persen," jelasnya.

Baca Juga: Gibran Soroti Kawasan Alkid Yang Dinilai Tak Taat Prokes

https://www.youtube.com/embed/ukak_DGg7bo
Berita Terkini Lainnya