TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada! Muncul 3 Klaster Baru COVID-19 di Solo, Keluarga dan Tetangga

32 kasus baru ditemukan.

unsplash.com/sonance

Solo, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 Kota Solo mencatat ada tiga klaster baru yang berasal dari keluarga dan tetangga. Kasus positif COVID-19 di Solo pada Kamis (15/10/20) mencapai 864 orang.

Baca Juga: Siap Gelar Pelajaran Tatap Muka Begini Skenario KBM di Solo

1. Sebanyak 32 kasus baru ditemukan dalam satu hari.

Petugas medis melakukan uji usap (swab) dari seorang pria ditengah penyebaran virus corona (COVID019), di pusat uji, di New Delhi, India, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Anushree Fadnavis)

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan pada Kamis (15/10/20) menemukan 32 kasus baru. Yakni 7 pasien suspek yang naik kelas jadi kasus konfirmasi, 1 warga yang uji swab mandiri, dan 24 orang dari hasil tracing dari 10 kasus sebelumnya.

Ahyani mengatakan kasus baru di Kota Solo banyak disumbang dari klaster keluarga dan tetangga. Hal ini terbukti dari ditemukannya klaster keluarga dan tetangga di Kelurahan Gandekan. Dari kasus tersebut, 11 orang dinyatakan positif.

"Mereka yang berkontak ini kan karantina mandiri di SD Kristen Gandekan, nah karena 6 di antaranya positif, kami meminta mereka tetap karantina mandiri karena pasti sempat berkontak dengan yang positif. Mereka akan kami jadwalkan uji swab ulang," jelasnya.

2. Berasal dari tiga kelurahan

Ilustrasi penanganan korban virus corona di RSUD Dr Moewardi, Solo. IDN Times/Larasati Rey

Selain dari kelurahan Gandekan, klaster keluarga juga ditemukan di Kelurahan Jagalan, dan Kelurahan Jebres. Ketiga kelurahan tersebut merupakan katagori klaster keluarga dan tetangga. Klaster Kelurahan Jagalan bermula dari seorang pasien suspek yang naik kelas jadi kasus konfirmasi. Kemudian, DKK melanjutkan tracing dan mendapati 4 kontak erat dan dekatnya ikut tertular virus SARS CoV-2.

Sedangkan untuk kasus di Kelurahan Jebres sendiri juga merupakan katagori klaster keluarga. Kasus tersebut juga merupakan ekor dari pasien suspek yang naik kelas jadi kasus konfirmasi. Sebanyak 4 keluarga dari kasus induk diketahui ikut terpapar.

"Makanya, perlu berhati-hati untuk tetap menjaga protokol kesehatan meski hanya di lingkungan yang terkecil," ujar Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih.

Baca Juga: Warga Mulai Abai, Kasus COVID-19 di Solo Tembus di Angka 800-an

Berita Terkini Lainnya