TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rumah Pasien Pengawasan COVID-19 yang Meninggal Disemprot Disinfektan

Hasil uji laboratorium belum diketahui

Ilustrasi penyemprotan disinfektan. IDN Times/Ayu Afria Ulita

Kebumen, IDN Times – Seorang pasien dalam pengawasan di RSUD Margono Soekarjo meninggal Sabtu (14/3) sore setelah menjalani perawatan di ruang isolasi selama kurang lebih 12,5 jam. Namun, hingga berita ditulis, hasil uji laboratorium terhadap sampel darah dan swab belum keluar.

 

Baca Juga: Baru Dirawat 12,5 Jam, Pasien Virus Corona di Banyumas Meninggal Dunia

1. Belum bisa memastikan apakah pasien meninggal karena COVID-19

Weather.com

Dengan demikian, tim medis belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan positif atau negatif virus corona.

“Belum, baru hari ini sampainya. Sabar ya,” kata dr Veronica Dwi, Kepala Bagian Umum RSUD Margono.

Veronica mengatakan, hasil uji laboratorium harus menunggu antrean sampel lain dari berbagai daerah se-Indonesia.

"Antrannya panjang banget," kata dia.

2. Rumah pasien meninggal disemprot disenfektan

Istimewa

Sementara Arif Sugiyanto, Wakil Bupati Kebumen melalui keterangan pers yang diterima IDN Times menyatakan pasien yang meninggal sudah dua bulan di Kebumen dengan penyakit lain. Mamun ia tidak menjelaskan penyakit apa yang diidap sebelumnya.

“Semoga hasilnya bukan corona,” ujar Arif.

Sementara untuk mengantisipasi penularan penyakit ke anggota keluarga yang lain, Dinas Kesehatan Kebumen menyemprot rumah duka dengan disinfektan.

“Penyemprotan sebagai bagian dari pencegahan,” kata dia.

3. Dua orang diawasi karena virus corona

Istimewa

Ia menambahkan, Kabupaten Kebumen sebelumnya memiliki dua orang pasien yang diawasi terkait covid-19. Pertama mahasiswa yang pulang dari Wuhan, Cina.

Mahasiswa ini dinyatakan negatif corona setelah dikarantina di Natuna. Ia juga menerima sertifikat bebas dari infeksi virus corona.

Pasien kedua pulang dari Taiwan. Ia dirujuk ke RSUD Margono dengan gejala demam. “Sudah dikarantina di Margono dan dinyatakan negatif,” ujar dia.

Arif mengimbau masyarakat menjalankan gerakan masyarakat hidup sehat dengan mencuci tangan menggunakan sabun, terutama setelah beraktivitas. Jika batuk dan bersin menggunakan tisu dan dibuang di tempat sampah.

Jika ada masyarakat yang suhu badan lebih dari 38 derajat, gejala flu dan sesak nafas diimbau menghubungi fasilitas kesehatan terdekat. Hal ini agar masyarakat mendapat penanganan yang tepat.

"Jangan menggunakan angkutan umum untuk berobat, petugas yang akan mendatangi," ujar dia.

Baca Juga: Kasus Positif Virus Corona Bertambah Jadi 117 Orang, 2 di Jawa Tengah 

Berita Terkini Lainnya