Gegara Tidak Jujur, 37 Guru SMA 4 Pekalongan Positif Tertular COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pekalongan, IDN Times - Muncul klaster baru penyebaran COVID-19 di Kota Pekalongan Jawa Tengah. Sebanyak 37 guru dan tenaga kependidikan SMA Negeri 4 Kota Pekalongan Jawa Tengah terinfeksi positif virus corona.
1. Satu guru kena COVID-19 tapi tetap berangkat ke sekolah
Kasus positif itu terkonfirmasi dari hasil tes swab PCR. Adapun, kasus berawal saat ada satu guru terkena COVID-19 tapi tetap bekerja datang ke sekolah.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 13 Jawa Tengah, Zumrotul mengatakan, munculnya klaster tersebut diawali dengan adanya seorang tenaga pendidik yang terkonfirmasi positif COVID-19. Namun, yang bersangkutan tidak memberikan laporan pada sekolah maupun kepala cabang jika dirinya sedang sakit.
"Bahkan, yang bersangkutan tetap bekerja seperti biasa dan berkumpul dengan rekan-rekannya di sekolah," ungkapnya melansir Antara, Rabu (2/6/2021).
Baca Juga: Ramadan Asyik di Pekalongan, Kota Batik Dunia yang Junjung Toleransi
2. Kepala sekolah tertular dan 56 guru di tes swab PCR
Editor’s picks
Informasi itu juga dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto mengatakan, klaster SMAN 4 Pekalongan memang diawali dari adanya seorang guru yang dalam kondisi terinfeksi COVID-19, namun tetap masuk bekerja.
"Kemudian kepala sekolah mengalami gejala anosmia atau indera penciuman tidak berfungsi. Lalu dia bersama dua guru lain yang telah kontak erat dengan guru yang positif COVID-19 itu melakukan tes PCR pada 25 Mei 2021. Hasilnya, tiga orang tersebut dinyatakan positif COVID-19," tuturnya.
Selanjutnya, Dinas Kesehatan melakukan penelusuran ke kontak erat dari tiga guru tersebut. Sebanyak 56 guru di tes swab PCR dan hasilnya 33 guru serta tenaga kependidikan terkonfirmasi positif COVID-19. Sehingga total ada 37 orang yang kena COVID-19.
3. SMA 4 Pekalongan ditutup
Sebagai antisipasi penyebaran COVID-19 yang lebih luas, SMA 4 Pekalongan ditutup. Kemudian, para guru maupun tenaga pendidikan yang tidak terpapar virus corona diminta bekerja dari rumah mulai 2 hingga 11 Juni 2021.
Sementara, Dinas Kesehatan terus melakukan pengembangan dengan melakukan swab PCR kepada sejumlah guru yang belum melakukan tes.
"Sedangkan, bagi guru dan tenaga kependidikan yang positif COVID-19 dan tidak bisa melakukan isolasi mandiri agar isolasi di gedung diklat. Kami juga akan melakukan pengembangan dengan mengidentifikasi keluarga masing-masing," tandas Slamet.
Baca Juga: Nafsu Makan Bupati Tegal Umi Azizah Terganggu, Ternyata Kena COVID-19