Viral Seluncuran di Bendungan Pleret Semarang, Ingat Jaga Keselamatan

Waspada jika datang air bah dari hulu sungai

Semarang, IDN Times - Aktivitas seluncuran di pintu air Bendungan Pleret Sungai Banjir Kanal Barat (BKB), Kota Semarang tengah viral dan menyita perhatian belakangan ini. 

1. Warga yang berseluncur diminta tetap waspada

Viral Seluncuran di Bendungan Pleret Semarang, Ingat Jaga KeselamatanPemandangan anak-anak dan remaja yang main seluncuran di pintu air bendungan Pleret Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang, baru-baru ini. (IDN Times/bt)

Warga dari usia anak-anak, remaja hingga dewasa tampak gembira berseluncur di tengah aliran sungai tanpa takut dengan arus yang cukup deras.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pihaknya tidak melarang warganya melakukan aktivitas berseluncur di Bendungan Pleret itu. Namun, ia berpesan agar mereka tetap waspada mengingat arus aliran air Banjir Kanal Barat cukup deras. Apalagi jika datang air bah dari wilayah hulu sungai.

"Saat ini memang masih viral terkait surfing Pleret di BKB itu. Memang jadi suatu keunikan, karena kebetulan airnya itu sedang surut. Tetapi kami harapkan tetap waspada, karena ada kekhawatiran kalau terjadi air bah," ujarnya, Selasa (16/7/2024).

Tak hanya itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang juga akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memberikan update informasi cuaca kepada masyarakat.

Baca Juga: 3.000 Pelari Ikuti Road to Milo Activ Indonesia Race di Semarang

2. Cek EWS untuk peringatan jika debit air tinggi

Viral Seluncuran di Bendungan Pleret Semarang, Ingat Jaga KeselamatanPemandangan anak-anak dan remaja yang main seluncuran di pintu air bendungan Pleret Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang, baru-baru ini. (IDN Times/bt)

"Kami juga minta DPU untuk melihat dan mengecek EWS (Early Warning System) yang terpasang. Nanti akan ada semacam sinyal warning kalau terjadi kiriman air lebih besar. Agar anak-anak bisa waspada juga," kata perempuan yang akrab disapa Ita.

Menurut dia, EWS tersebut akan memberikan sinyal peringatan jika terjadi kondisi debit air tinggi di wilayah atas. Pihaknya tak memberi larangan, hanya meminta warga tetap waspada dan berhati-hati.

"Karena namanya anak-anak kan suka bermain, untuk itu saya minta berhati-hati dan kemudian bisa memperhatikan kondisi sungai saat bermain," tandasnya.

Terpisah, Camat Semarang Barat, Elly Asmara mengatakan, sesuai tupoksi kecamatan akan mengimbau warga dan anak-anak yang bermain surfing di Pleret agar waspada dan menjaga keselamatan masing-masing.

3. Akan dipasang rambu dan banner call center SAR

Viral Seluncuran di Bendungan Pleret Semarang, Ingat Jaga KeselamatanSejumlah personel SAR mencari jejak Pak Tari di Sungai Lumeneng Pemalang. (IDN Times/Dok Humas Basarnas Semarang)

"Kami akan menindaklanjuti dengan memasang rambu dan banner call center darurat dari relawan, SAR maupun kecamatan sendiri. Hal ini agar masyarakat bisa menghubungi jika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," katanya.

Kemudian, sejalan dengan imbauan Wali Kota Semarang, pihak kecamatan juga akan terus memantau dan memonitor kondisi di Bendungan Pleret BKB.

"Kami sejalan dengan imbauan dan arahan ibu Wali Kota untuk terus memonitor, karena satu sisi ini memang hiburan masyarakat yang viral dan diinginkan masyarakat. Hiburan gratis dan murah seperti surfing Pleret ini yang kemudian viral," imbuhnya.

Terkait pertumbuhan parkir dan PKL di bantaran sungai sekitar BKB, Elly mengaku akan melakukan koordinasi serta penjagaan untuk menjaga ketertiban area tersebut.

Baca Juga: Berkat Asta, SMK 9 Semarang Raih The Best Financial Management

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya