Total 2 Pasien Pengawasan Corona di Jateng Meninggal Karena Pneumonia

Lakukan pelacakan setelah uji laboratorium keluar

Semarang, IDN Times - Seorang pasien pengawasan virus corona jenis baru COVID-19 yang dirawat di RS Moewardi Solo meninggal dunia karena gagal nafas atau pneumonia. Meninggalnya pasien tersebut menambah jumlah pasien dalam pengawasan yang meninggal setelah sebelumnya seorang pasien yang dirawat di RSUP dr Kariadi Semarang.

Baca Juga: Penting! 5 Cara Penularan Virus Corona, Bisa Lewat Nafas dan Ludah  

1. Tracking riwayat kontak setelah hasil uji laboratorium Litbangkes keluar

Total 2 Pasien Pengawasan Corona di Jateng Meninggal Karena Pneumoniainfeksiemerging.kemkes.go.id

Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah saat ini tengah menunggu hasil uji laboratorium dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan terhadap spesimen pasien dalam pengawasan virus corona COVID-19 yang meninggal dunia setelah sempat dirawat di ruang isolasi RSUD dr. Moewardi. Kota Surakarta.

"Kami menunggu hasil lab dari Litbangkes Kemenkes yang sudah dikirim Selasa (10/3), apabila positif (terinfeksi Covid-19) akan dilakukan 'tracking' tentang riwayat kontak dari pasien itu," kata Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo Kamis (12/3) seperti dilansir dari Antara.

Sebelumnya diwartakan seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang masuk ke ruang isolasi RSUD dr. Moewardi pada Minggu (8/3) dengan gejala awal menunjukkan terinfeksi Covid-19, dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (11/3).

Menurut dia, jika hasil pelacakan bisa diketahui, maka akan membuka jalan bagi penyelidikan epidemiologi selanjutnya.

2. Total ada dua kematian, Dinkes di tiap kabupaten diminta lakukan penyelidikan epidemiologi

Total 2 Pasien Pengawasan Corona di Jateng Meninggal Karena PneumoniaDok. Humas Pemprov Jateng

Terkait dengan hal itu, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah sudah meminta jajaran Dinas Kesehatan tingkat kabupaten/kota dan seluruh fasilitas kesehatan, untuk bisa melakukan penyelidikan epidemiologi guna mencegah terus menyebarnya Covid-19 di Jateng.

"Kemarin ada pasien dengan pengawasan yang meninggal dunia, dan sempat dirawat di RSUD dr. Moewardi Surakarta, namun sampai sejauh ini, penyebab kematiannya adalah disebabkan karena gagal nafas karena pneumonia sehingga total ada dua kematian di Jateng. Pertama di RSUP dr. Kariadi Semarang, dan sekarang di RSUD dr. Moewardi Solo," ujarnya saat menggelar konferensi pers di kantor Dinkes Jateng.

3. Kondisi pasien sudah akut saat masuk ke rumah sakit

Total 2 Pasien Pengawasan Corona di Jateng Meninggal Karena Pneumoniawww.wikiyeah.com

Dokter Spesialis Paru RSUD dr. Moewardi, Harsini, menambahkan bahwa kondisi pasien tersebut sudah cukup akut ketika masuk ke rumah sakit karena adanya penyakit penyerta yaitu diabetes yang tidak terkontrol.

"Jadi, kalau untuk dua pasien dalam pengawasan kami itu, tidak ada riwayat ke luar negerinya. Hanya dia habis pulang dari sebuah acara seminar di Bogor pada 25-28 Februari 2020 dan 29 Februari 2020 mulai mengalami gejala pilek dan batuk," katanya.

Lebih lanjut Harsini mengungkapkan, hasil akhir dari pneumonia berat adalah gagal nafas sehingga kondisi itu menyebabkan kedua paru-paru pasien yang bersangkutan tidak bisa berfungsi dengan baik.

4. Pasien sempat ikut seminar 4 hari di Bogor, Jawa Barat

Total 2 Pasien Pengawasan Corona di Jateng Meninggal Karena PneumoniaSebagian penumpang KRL Bogor/Depok-Jakarta Kota memakai masker (IDN Times/Rohman Wibowo)

Pasien itu, aku Harsini, sempat ikut seminar sejak 25-28 Februari 2020 di Bogor, Jawa Barat. Si pasien lalu mengalami batuk dan pilek pada 29 Februari 2020 dan berobat ke dokter lantaran kondisi kesehatannya semakin memburuk.

"Karena ada pemburukan di parunya yang sangat cepat maka dipindah ke Moewardi sebagai PDP. Awalnya dia sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Solo. Usianya 59 tahun. Jenis kelaminnya laki-laki. Kita sekarang belum tahu hasil uji labnya (di Litbangkes). Spesimennya akan dikirim Selasa (17/3) ke Litbangkes," terangnya.

5. Jenazah pasien tidak boleh dilihat oleh keluarganya

Total 2 Pasien Pengawasan Corona di Jateng Meninggal Karena Pneumoniachiangraitimes.com

Si pasien meninggal dunia pada Rabu, 11 Maret 2020, pukul 13.00 WIB.

"Penyakit penyertanya dia adalah diabetes yang tak terkontrol. Proses pemulasaran jenazahnya seperti pasien terdahulu. Tidak boleh dibuka oleh keluarganya dan langsung dimakamkan," pungkasnya. 

Baca Juga: Pasien Virus Corona di Solo Meninggal Dunia Karena Gagal Napas

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya