Hindari Daerah Wabah, Hewan Kurban di Jateng Dikirim Lewat Tol Laut

Jawa Timur episentrum penyakit mulut dan kuku

Semarang, IDN Times - Balai Karantina Pertanian Semarang menyatakan, proses pengiriman hewan kurban ke sejumlah daerah bakal dilakukan melalui jalur tol laut. Pasalnya, dengan mengirimkan hewan kurban melalui jalur laut, paling tidak dapat mengurangi risiko penularan virus penyakit mulut dan kuku (PMK) dari daerah-daerah di Jawa Timur yang telah ditetapkan sebagai zona wabah. 

1. Hewan kurban dianggap lebih aman dikirim jalur laut

Hindari Daerah Wabah, Hewan Kurban di Jateng Dikirim Lewat Tol LautPemeriksaan hewan ternak. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Sub Koordinator Substansi Pengawasan dan Penindakan, Balai Karantina Pertanian Semarang, drh Fitria Maria Ulfa mengungkapkan, sesuai hasil koordinasi dengan pihak Kementerian Pertanian (Kementan) diketahui jika pemilihan jalur tol laut jadi sarana yang relatif aman untuk menghindari potensi hewan kurban tertular penyakit mulut dan kuku. 

"Hasil koordinasi dan rapat terbatas dengan pihak Kementan juga disebutkan ada rencana untuk mengamankan jalur distribusi hewan kurban dari maupun luar pulau ke Jawa Tengah, alternatifnya bisa lewat tol laut. Jadi dari jalur laut, hewan kurban seperti sapi asal Bali bisa dikirimkan ke Jawa Tengah menggunakan moda transportasi kapal," ujar Fitri kepada IDN Times, Senin (23/5/2022).

Baca Juga: PMK Sudah Menjalar di 15 Daerah, Pemprov Jateng Ngotot Kirim Sapi Kurban ke DKI dan NTT

2. Balai Pertanian Semarang jaga keamanan pasokan hewan kurban

Hindari Daerah Wabah, Hewan Kurban di Jateng Dikirim Lewat Tol LautIlustrasi hewan ternak. IDN Times/ istimewa

Ia juga menjelaskan, penggunaan transportasi kapal menjadi opsi terbaik agar lalu lintas pengiriman hewan ternak bisa tetap aman dan terjaga dengan baik. 

"Paling tidak kita bisa tetap mengamankan pasokan hewan kurban menjelang Iduladha," bebernya. 

3. Pengiriman hewan kurban diusahakan hindari daerah Jawa Timur

Hindari Daerah Wabah, Hewan Kurban di Jateng Dikirim Lewat Tol LautIlustrasi kapal di Tanjung Perak. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Ia bercerita, ketika pasokan sapi kurban didatangkan dari Pulau Bali, maka jalur pengirimannya nantinya bisa dilewatkan melalui Pelabuhan Gilimanuk untuk selanjutnya mengitari perairan pantai utara Jawa Timur untuk menempuh perjalanan sampai ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. 

Diakuinya bahwa pengiriman hewan ternak melalui jalur laut membutuhkan waktu yang lama dan tambahan biaya ketimbang menempuh perjalanan darat. 

"Tapi dengan melihat situasi titik episentrum PMK yang ada di Jawa Timur, maka dari itu jalan satu-satunya ya lewat laut. Sehingga hewan ternaknya bisa terhindar dari kontak fisik di darat, penyakit mulut dan kuku yang ada di Jawa Timur juga tidak akan terbawa sampai ke Jawa Tengah," ungkapnya. 

4. Ganjar Pranowo ancang-ancang bikin pelabuhan holtikultura

Hindari Daerah Wabah, Hewan Kurban di Jateng Dikirim Lewat Tol LautGubernur Jateng Ganjar Pranowo saat berbicara kepada awak media di Mungkid, Magelang. (IDN Times/Humas Pemprov Jateng)

Terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan, pihaknya akan membangun sistem pelabuhan hortikultura di Jawa Tengah. Upaya yang ia lakukan kini telah mengantongi restu dari Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo.

Ia yakin dengan adanya pelabuhan hortikultura nantinya akan mendorong kemudahan dan meningkatkan ekspor dan impor produk pertanian hingga komoditas lainnya dari Jawa Tengah.

"Ini sudah disetujui karena kemarin saya di Makassar bertemu Mentan untuk membuka pelabuhan hortikultura," ujarnya dalam keterangan resmi setelah acara Rapat Paripurna DPRD Jateng Masa Persidangan Ketiga Tahun Sidang 2021/2022.

5. Pengiriman komoditas ekspor selama ini terkonsentrasi di Surabaya

Hindari Daerah Wabah, Hewan Kurban di Jateng Dikirim Lewat Tol LautIlustrasi Infrastruktur (Pelabuhan) (IDN Times/Arief Rahmat)

Ganjar mengatakan, selama ini aktivitas ekspor impor Jawa Tengah kerap dilakukan melalui Surabaya. Sejalan dengan proses perizinan yang sudah diberikan, pihaknya akan melakukan harmonisasi dengan menyiapkan infrastrukturnya.

"Kalau itu terjadi neraca perdagangan kita akan naik cepat sekali. Karena beberapa komoditas ekspor memang terkonsentrasi di Jawa Timur dan yang kedua impor termasuk benih dan sebagainya juga kita ambilnya dari provinsi tetangga. Kalau ini bisa kita kelola, turunannya akan banyak sekali," ujarnya.

Selama masa pandemik COVID-19, Jawa Tengah melakukan sejumlah ekspor misalnya di tahun 2021 dengan total ekspor pertanian mencapai Rp11,10 triliun. Jumlah itu meningkat ketimbang dua tahun sebelumnya yang mana ekspor pertanian Jateng pada 2019 tercatat Rp8,48 triliun. Sementara tahun 2020 naik menjadi Rp9,13 triliun.

Baca Juga: Penyakit Mulut dan Kuku Merebak, Ratusan Truk Pengangkut Sapi di Demak Dirazia

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya