Kematian Melonjak, Lurah di Salatiga Diminta Cari Lahan Kuburan Baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salatiga, IDN Times - Pemerintah Kota Salatiga sedang berupaya mencari lahan makam yang baru untuk menyikapi lonjakan angka kematian pasien COVID-19 di wilayahnya. Saat ini areal TPU Ngemplak yang kerap dipakai untuk pemakaman jenazah COVID-19 tinggal menyisakan 60 lubang liang lahat.
"Kita coba antisipasi mencari lahan untuk makam jenazah COVID-19. Ya harapannya kita tetap sehat dan pandemi segera selesai," ungkap Sekretaris Daerah Kota Salatiga Wuri Pudjiastuti, Selasa (6/7/2021).
1. Pemkot Salatiga juga butuh tambahan tukang gali kubur
Ia mengungkapkan lahan makam COVID-19 di TPU Ngemplak saban hari masih digunakan untuk menguburkan jenazah pasien COVID-19.
Pihaknya saat ini juga membutuhkan tambahan tukang gali kubur untuk mengoptimalkan prosesi pemakaman jenazah COVID-19 yang ada saat ini. Sejak pandemik melanda, pihaknya mengaku hanya memiliki 13 tukang gali kubur di lokasi makam COVID-19.
"Akibatnya ada beberapa pemakaman dalam satu hari, tentu mereka akan bekerja sangat keras," ujarnya.
Baca Juga: Berkat Tumpang Koyor, Salatiga Masuk Usulan Kota Kreatif Bidang Gastronomi
2. Anggaran tambahan kuburan COVID-19 sekitar Rp50 juta
Editor’s picks
Lebih lanjut, Wuri menyatakan penambahan lahan makam COVID-19 saat ini sedang dikaji. Ada sejumlah kriteria tertentu guna menentukan tempat makam khusus jenazah COVID-19.
Anggaran yang kini disediakan, katanya mencapai Rp50 juta. "Dan lokasinya kita masih mencari, sementara ini sudah ada beberapa alternatif tempat," imbuhnya.
3. Lurah juga disuruh cari lahan makam COVID-19 yang baru
Pihaknya berkata ada alternatif lain jika lokasi makam yang baru tidak memenuhi syarat. Pemkot, katanya akan meminta lurah untuk menyediakan lahan makam COVID-19 di wilayahnya.
Terkait kebijakan Salatiga di Rumah Saja, ia mengklaim kondisi jalanan jadi sepi. Ia berharap kebijakan itu bisa menurunkan angka penyebaran COVID-19.
4. Di Semarang sudah ada 600 jenazah COVID-19 yang dimakamkan di Mijen
Dilain pihak, kondisi liang lahat untuk makam COVID-19 jumlahnya juga semakin terbatas di Kota Semarang. Aiptu Broto, seorang Babin Polsek Mijen yang menjadi relawan pemulasaraan jenazah COVID-19 mengatakan setiap minggu selalu ada empat jenazah yang dimakamkan di TPU Mijen yang dipakai untuk pemakaman COVID-19.
"Seminggu belakangan ini jenazah pasien COVID-19 yang dimakamkan ada empat orang. Sampai saat ini yang termonitor sudah ada 600 jenazah yang dimakamkan di TPU Mijen," pungkasnya.
Baca Juga: Makam COVID-19 di Semarang Sisa 300 Lubang, Sehari 10 Jenazah Dikubur