Penggemar Bola Semarang Kecewa Berat Siaran TV Analog Mendadak Dimatikan

Gagal nonton pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar

Semarang, IDN Times - Waktu luang Sutton saban hari dihabiskan dengan menyaksikan sepak bola yang disiarkan melalui televisi kesayangannya. Sutton turut merasakan demam Piala Dunia 2022 Qatar yang disiarkan secara langsung sejak bulan November 2022.

Ia yang tinggal di Kampung Ngilir, Jalan Boom Lama, Kecamatan Semarang Utara hampir saban sore sampai dini hari tak pernah melewatkan pertandingan timnas kesayangannya yang disiarkan langsung di channel SCTV. 

1. Sudah gak bisa nonton siaran analog usai laga Brasil versus Serbia

Penggemar Bola Semarang Kecewa Berat Siaran TV Analog Mendadak DimatikanPixabay.com/StockSnap

Seperti yang ia lakukan tadi Malam ketika menonton laga Portugal melawan Korea Selatan pada ajang pamungkas Grup H. Selanjutnya ia juga menonton laga krusial Grup G yakni Tim Samba Brasil saat kontra Kamerun. 

Bagi Sutton laga antara Brasil melawan Kamerun seolah menjadi antiklimaks.

"Jam setengah satu malam nonton Brasil. Selesai jelang Subuh. Habis Subuhan saya kerja pocokan bikin sate. Tapi baru tahu kalau tadi pagi saya sudah gak bisa nonton TV," kata pria bernama lengkap Muhammad Suton tersebut ketika berbincang dengan IDN Times, Sabtu (3/12/2022). 

Ia mengaku bingung ketika pertama kali melihat siaran televisinya mati total. Selama ini ia masih mengandalkan siaran analog karena ia hanya punya televisi tabung.

"Ternyata siarannya sudah disetop pemerintah. Aku wes rak iso nonton bal meneh (aku sudah gak bisa menonton siaran sepak bola lagi)," keluhnya. 

Sutton merupakan sekian banyak warga Semarang Utara yang tak bisa lagi menyaksikan siaran televisi setelah pemerintah melakukan switch off analog untuk wilayah Kota Semarang mulai hari ini, Sabtu (3/12/2022). Ia juga tidak memperoleh bantuan set top box (STB) dari Kemenkominfo. 

Baca Juga: 16 Ribu STB Disalurkan buat Warga Kategori Miskin Ekstrem di Semarang

2. Warga Pakintelan gak mau beli STB

Penggemar Bola Semarang Kecewa Berat Siaran TV Analog Mendadak DimatikanIrfan tampak melayani seorang pelanggan yang datang untuk membeli peralatan elektronik di tokonya Jalan Sekaran Gunungpati Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kondisi yang sama juga dirasakan Ponco Wiyono. Warga RT 03/RW VI Kampung Watusari, Pakintelan, Kecamatan Gunungpati juga tidak bisa menyaksikan siaran televisi analog. Terakhir ia menonton siaran analog untuk pertandingan Piala Dunia Jumat (2/12/2022) jam 23.00 kemarin Malam. 

Namun ia mengaku tidak terlalu memusingkan terkait penghentian siaran televisi analog. Ditanya apakah nantinya akan membeli perangkat STB, Ponco tak mau terburu-buru.

"Nanti kalau mau nonton TV pake WiFi aja," bebernya. 

3. Warga Jatingaleh beli TV digital seharga Rp2,4 juta

Penggemar Bola Semarang Kecewa Berat Siaran TV Analog Mendadak DimatikanPixabay/mojzagrebinfo

Sedangkan hal berbeda dirasakan sejumlah warga Jatingaleh Kecamatan Gajahmungkur saat siaran televisi analog dihentikan oleh Kemkominfo. 

Jovita Nugroho, warga Kampung Karangbendo Jatingaleh sudah jauh-jauh hari menyiapkan diri agar bisa menonton siaran digital.

"Akhir tahun kemarin saya sudah beli televisi digital. Harganya kira-kira Rp2,4 juta. Jadi selama setahun terakhir ini saya nontonnya sudah lewat siaran digital," akunya. 

4. Nonton siaran digital bisa dapat pilihan 20 channel

Penggemar Bola Semarang Kecewa Berat Siaran TV Analog Mendadak DimatikanIlustrasi tayangan siaran televisi digital. (Tim Komunikasi Publik dan Edukasi Migrasi TV Digital)

Menurutnya siaran televisi digital lebih bagus ketimbang analog. Selama menonton siaran digital, ia memperoleh 20 lebih channel televisi. Selain itu, ia merasa gambar siaran digital lebih jernih dan nyaman saat disaksikan sekeluarga. 

"Gambarnya bersih, enak ditonton. Jumlah channel-nya juga banyak. Kalau di televisi saya ada kurang lebih 20 channel. Makanya saya malah senang kalau siaran analog diganti sama digital," kata ibu dua anak tersebut. 

5. Siaran televisi analog Semarang dihentikan mulai hari ini

Penggemar Bola Semarang Kecewa Berat Siaran TV Analog Mendadak Dimatikanunsplash.com/ZachVessels

Terpisah, Kepala Diskominfo Kota Semarang, Sunarto membenarkan bahwa switch off atau penghentian siaran analog berlaku di seluruh kecamatan Kota Semarang per Sabtu (3/12/2022). Ia menyampaikan penghentian siaran analog diberlakukan serentak seluruh Indonesia. 

"Emang benar hari ini siaran analog se-Kota Semarang disetop. Bagi warga yang kepengin nonton tayangan televisi ya silahkan beli STB," ujar Sunarto kepada IDN Times

6. Semarang masih kekurangan bantuan STB gratis 40 persen

Penggemar Bola Semarang Kecewa Berat Siaran TV Analog Mendadak DimatikanSeorang pedagang memperlihatkan set top box (STB) merek Pioline yang dijual seharga Rp180 ribu. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sunarto mengakui penyaluran STB gratis tidak bisa dilakukan merata bagi warga Semarang. Sebab, dari awalnya pengajuan kuota bantuan STB gratis bagi 30 ribu lebih warga, secara rillnya yang kebagian STB gratis hanya 16 ribu warga. 

"Alokasinya STB dari Kominfo sebenarnya masih kekurangan. Kuotanya masih kurang 30--40 persen. Soalnya dari kuota yang kita ajukan awalnya 30.000, yang di-acc kementerian hanya 16 ribu warga. Jadi warga yang dapat STB gratis yang masuk kategori miskin ekstrem," tutup Sunarto. 

Baca Juga: Efek Siaran Analog Akan Dimatikan, Pedagang Semarang: STB Jadi Barang Langka

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya