Positive Rate Tinggi, Kota Semarang Diklaim Bisa Tes PCR 8.000 Perbulan

Testing di beberapa daerah masih rendah

Semarang, IDN Times - Kota Semarang diklaim sampai saat ini mampu melakukan tes PCR hingga 62 ribu. Jumlah tersebut, menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, dr Abdul Hakam, setara dengan jumlah 8.000 tes PCR setiap bulan.

Hakam menyebut tes PCR yang sudah dikerjakan pihaknya saat ini sudah bisa melebihi jumlah PCR di daerah lainnya yang ada di Jawa Tengah.

"Daerah mana yang bisa melakukan testing PCR sampai 2.000. Kita selama ini bisa tes PCR 8.000 per bulan. Atau sekitar 2.000 PCR setiap minggu. Kalau ditotal semuanya kita sudah bisa melakukan tes PCR 62 ribu lebih di seluruh kecamatan," kata Hakam, Kamis (22/10/2020).

1. Angka kasus positif COVID-19 saat ini masih sekitar 16 persen

Positive Rate Tinggi, Kota Semarang Diklaim Bisa Tes PCR 8.000 Perbulanmbz-photodesign/getty images

Lebih lanjut, ia mengatakan untuk angka positive rate atau kasus positif COVID-19 di Kota Semarang, saat ini masih berkisar pada angka 16 persen. Hakam menyatakan angka kasus positif COVID-19 memang masih tergolong tinggi. Bahkan beberapa waktu lalu angka positive rate-nya mencapai 25 persen.

Baca Juga: Pilkada 2020, KPU Jateng Wajibkan Setiap Paslon Jalani Tes Swab

2. Kepala Dinkes Semarang anggap angka positif COVID-19 sudah turun

Positive Rate Tinggi, Kota Semarang Diklaim Bisa Tes PCR 8.000 PerbulanKepala Dinkes Kota Semarang Abdul Hakam (kanan). IDN Times/Fariz Fardianto

Ia bilang angka positive rate di Semarang sudah turun karena banyaknya testing yang dilakukan oleh petugasnya di lapangan.

"Pekan lalu angka positive rate diangka 25 persen. Dan artinya ada penurunan jadi 16 persen. Harapan kita ya dengan adanya penambahan sampel dan jumlah orang yang diswab makin banyak, maka kasus positifnya bisa turun lagi. Minimal 10 persen," ungkapnya.

3. Ganjar minta testing COVID-19 ditingkatkan

Positive Rate Tinggi, Kota Semarang Diklaim Bisa Tes PCR 8.000 PerbulanDok. Humas Pemprov Jateng

Secara terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan dengan jumlah testing ditingkatkan maka bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Tolong testing ditingkatkan. Jangan khawatir dengan peningkatan kasus dan jangan khawatir soal citra. Kami akan bantu dari sini, jadi tolong ini bisa menjadi perhatian," akunya dalam keterangan yang didapat IDN Times.

4. Sejumlah daerah masih melakukan testing yang rendah. Termasuk Banjarnegara, Wonogiri hingga Blora

Positive Rate Tinggi, Kota Semarang Diklaim Bisa Tes PCR 8.000 PerbulanPerjalanan Pandemik COVID-19 di Indonesia sejak Januari-Oktober 2020 (IDN Times/Sukma Shakti)

Ganjar bilang saat memantau perkembangan COVID-19 di daerah, ada beberapa wilayah memang jumlah testingnya tergolong sangat rendah. Bahkan, beberapa daerah tingkat pengambilan spesimennya masih di bawah 20 persen.

Daerah yang disebut Ganjar dengan testing rendah yaitu, Kabupaten Wonogiri (7 persen), Banjarnegara (7 persen), Purbalingga (18 persen) dan Grobogan (17 persen). Selain itu, ada juga beberapa daerah dengan tingkat tes kurang dari 50 persen. Yaitu Kabupaten Temanggung (46 persen), Wonosobo (27 persen), Purworejo (33 persen), Kabupaten Pekalongan (28 persen), Pemalang (21 persen), Brebes (29 persen), Kabupaten Semarang (33 persen), Pati (36 persen), Rembang (24 persen), Blora (25 persen), Kudus (32 persen) dan Sragen (27 persen).

Pihaknya mendorong daerah-daerah tersebut untuk meningkatkan testing. Pihaknya juga meminta Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo untuk berkoordinasi dengan Kadinkes Kabupaten/kota.

Jika daerah memiliki kesulitan untuk memenuhi target testing, pihaknya akan memberikan bantuan secara penuh. "Apakah nggak punya alat, nggak punya surveilans atau apa masalahnya. Nanti kami bantu. Yang penting jangan sampai nggak punya semangat," pungkasnya.

Baca Juga: Satgas COVID-19: Masih Banyak yang Tidak Percaya COVID-19

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya