Proyek Tanggul Laut Semarang Pakai Tanah Sedimentasi Sungai Banjir Kanal Barat

BBWS sudah keruk 160 ribu kubik sedimen

Semarang, IDN Times - Aktivitas pembuatan sheet pile untuk tanggul laut di pesisir utara Tambaklorok Semarang menggunakan bekas sedimentasi dari Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana menyebutkan sedimentasi Sungai BKB yang kerap menumpuk kerap dimanfaatkan sebagai penguat pondasi sheet pile.

"Ya kami juga kirim tanah (Kanal Banjir Barat) ke Tambaklorok, karena memang kegiatannya butuh tanah timbunan, ya sudah kita kirim ke sana. Karena tanggul laut kan butuh tambahan tanah juga. Jadi penguat pondasi sheet pile," kata Kepala BBWS Pemali Juana, Harya Muldianto kepada IDN Times, Selasa (26/12) 2923).

Baca Juga: Miris! Sering Melaut, Ratusan Nelayan Tambaklorok Justru Dapat Popok dan Softex

1. Sedimen BKB dan BKT dikeruk sejak Oktober 2023

Proyek Tanggul Laut Semarang Pakai Tanah Sedimentasi Sungai Banjir Kanal BaratTampak jelas tumpukan sedimentasi yang ditaruh petugas di samping kanal Sungai Banjir Kanal Barat Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia menjelaskan kegiatan pengerukan sedimentasi Sungai BKB dan Banjir Kanal Timur (BKT) memang kerap dikerjakan selama musim penghujan tahun 2023. Sungai BKB mulai dikeruk sejak Oktober 2023 kemarin. Lalu pengerukan tuntas pada November. Sedangkan pengerukan Sungai BKT dikerjakan November 2023. Dan ditargetkan rampung akhir Desember 2023.

Selama dua bulan pengerukan, katanya petugas di lapangan berhasil mengangkat material tanah sedimentasi Sungai BKB sebanyak 160 ribu kubik. Untuk aktivitas pengerukan Sungai BKT bisa mengangkat sedimentasi kurang lebih 100 ribu kubik.

"Sedimentasi yang dikeruk BKB sampai 160 ribu kubik. Kalau BKT estimasi kami 100 ribuan kubik. Pengerukan BKB sudah dari bulan Oktober lalu selesai November. Yang Kanal Banjir Timur mulai November dikerjakan di sisi Citarum dan kita kejar Desember sampai akhir tahun di sisi Majapahit," akunya.

2. Warga sering minta sedimentasi sungai untuk dijadikan tanah uruk

Proyek Tanggul Laut Semarang Pakai Tanah Sedimentasi Sungai Banjir Kanal BaratAktivitas pengerukan sedimentasi Sungai Banjir Kanal Barat yang menggunakan ekskavator milik tim BBWS Pemali-Juana. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Lebih lanjut, ia bilang pemanfaatan tanah sedimentasi kedua sungai juga untuk membantu kepentingan warga Semarang dan sekitarnya.

Ia mengklaim masyarakat boleh mengambil sedimentasi yang sudah dikeruk untuk digunakan sebagai tanah uruk. Sejauh ini warga yang sudah memanfaatkan sedimentasi Sungai BKB dari beberapa dinas, sekolahan dan kelompok warga di Kabupaten Demak.

Bahkan, proses pemadaman kebakaran di TPA Jatibarang beberapa waktu lalu sempat menggunakan tanah sedimentasi dari Sungai BKB.

"Pas TPA terbakar selain water boombing, DLHK minta tanah untuk penutup api pada gas metannya. Ambil juga tuh dari BKB. Terus permintaan warga dan instansi pemerintah yang butuh untuk mengeruk ya kami persilakan mengambil gak apa-apa. Contohnya ada warga Demak minta tempat pemakaman diuruk ya gak apa-apa (tanahnya) diambil dari Sungai Kanal Barat. Karena pemakaman itu terendam air maka minta ditimbun pakai tanah urukan. Lalu ada sekolah minta tanah untuk dibuat lapangan, silahkan monggo. Malahan kadang kita yang nganter," terangnya.

3. Beban sedimentasi sungai sangat banyak

Proyek Tanggul Laut Semarang Pakai Tanah Sedimentasi Sungai Banjir Kanal BaratKepala BBWS Pemali-Juana, Harya Muldianto saat ditemui di kantornya, kawasan Majapahit Pedurungan Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Diakuinya bahwa lokasi Sungai BKB dan BKT selama ini kerap menerima limpahan sedimentasi dari aliran sungai wilayah Semarang bagian atas yang sangat banyak. Jumlah sedimentasinya yang tinggi terkadang membuat pihak BBWS sering membuka dan menutup pintu bendung gerak BKB secara kontinyu.

"Saat airnya pasang, maka pintu bendung gerak kami naikan. Baik yang Kanal Banjir Barat maupun Kanal Timur memang beban sedimennya berat sekali. Kalau di sisi Sungai Citarum sudah kita bersihkan. Kurang yang di bagian tengah itu kan sedimentasinya banyak banget. Kalau kita keruk, tiga bulan lagi pasti akan penuh lagi. Nah, ini juga yang jadi masalah. Kami kesulitan juga membuang hasil galian atau disposalnya. Sementara paling kita taruh di samping kanan kirinya sebagai penambah penguat tanggul. Tapi itu belum mencukupi untuk pembuangan," bebernya.

4. Kegiatan pengangkutan sedimentasi gak dipungut biaya

Proyek Tanggul Laut Semarang Pakai Tanah Sedimentasi Sungai Banjir Kanal BaratAlat berat diterjunkan untuk mengangkut sedimentasi lumpur anak sungai Cikenanga di Desa Sarabau Kecamatan Plered. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Jika ditotal, jumlah alat berat yang kerap dioperasikan di dua sungai itu ada 12 unit. Bila warga membutuhkan bantuan pengangkutan sedimentasi, maka disiapkan juga sepuluh dumptruk.

Harya memastikan kegiatan pengambilan sedimentasi sungai tidak pernah dipungut biaya alias gratis. Selama ini sudah ada dua puluh truk yang rutin bolak-balik mengangkut sedimentasi sungai ke rumah warga dan beberapa lokasi lainnya.

"Estimasinya ada 12 alat berat dan disediakan 10 dumptruk kalau dikirim keluar. Itu free silahkan bagi yang mau ambil monggo untuk kepentingan umum. Kalau selama ini sudah ada permintaan masyarakat sepuluh sampai dua puluh truk. Paling jauh ke Demak," jelasnya.

5. BBWS minta pemerintah sediakan penampungan sedimentasi

Proyek Tanggul Laut Semarang Pakai Tanah Sedimentasi Sungai Banjir Kanal BaratPenampakan ratusan perahu nelayan Tambaklorok yang gagal melaut. IDN Times/Fariz Fardianto

Kendati demikian, ia menyampaikan kini BBWS masih kewalahan mencari tempat penampungan sedimentasi Sungai BKB dan BKT. Selama ada pengerukan, tumpukan sedimentasi sebatas ditaruh di pinggir kiri dan kanan kanal sungai.

Oleh karenanya, Harya mengaku sudah berkirim surat permohonan kepada Pemkot Semarang dan Pemprov Jateng guna membantu mencarikan tempat penampungan sedimentasi yang permanen.

"Kalau ditaruh di kanal kanal sampingnya nanti lama-lama terlalu tinggi juga bahaya. Kemarin kami minta untuk memohon ke Pemkot atau Provinsi untuk carikan lahan penampungan disposal," tutur Harya.

Baca Juga: Tanggul Laut Tambaklorok Semarang Optimis Rampung Akhir Tahun 2023

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya