Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ini Imbauan BPBD Banyumas

- Aktivitas vulkanik Gunung Slamet meningkat di lima wilayah di Jawa Tengah.
- Peningkatan aktivitas terdeteksi melalui gempa vulkanik, tremor nonharmonik, dan suplai magma ke permukaan.
- Potensi ancaman bahaya meliputi erupsi freatik maupun magmatik dengan status Gunung Slamet masih berada di Level II atau Waspada.
Banyumas, IDN Times - Aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang terletak di wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes kembali meningkat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan terkait situasi tersebut.
1. Terpantau ada peningkatan aktivitas vulkanik

Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho menjelaskan, hasil pengamatan terbaru Badan Geologi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada aktivitas vulkanik Gunung Slamet.
“Berdasarkan data dari Badan Geologi pada 29 November 2024, tercatat aktivitas kegempaan vulkanik yang menunjukkan suplai magma ke permukaan. Hal ini dideteksi melalui gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal, gempa embusan, dan tremor non-harmonik,” katanya dalam keterangan resmi, Minggu (1/12/2024).
Salah satu kejadian signifikan adalah gempa tremor nonharmonik yang terjadi pada 28 November 2024 selama 11 menit. Peristiwa itu diikuti oleh peningkatan tekanan di bawah tubuh Gunung Slamet, yang bisa memicu erupsi freatik maupun magmatik.
2. Ancaman dan rekomendasi

Potensi ancaman bahaya saat ini meliputi erupsi yang dapat melontarkan material pijar di sekitar puncak dalam radius dua kilometer. Selain itu, hujan abu berpotensi melanda daerah di sekitar kawah, tergantung arah dan kecepatan angin.
Meski demikian, status Gunung Slamet masih berada di Level II atau Waspada.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak. Pemantauan intensif terus dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,” ujarnya.
Budi memastikan objek wisata alam di Baturraden dan kawasan lainnya yang populer di Kabupaten Banyumas masih aman untuk dikunjungi.
“Letaknya cukup jauh dari kawah Gunung Slamet, sehingga wisatawan tidak perlu khawatir,” ujarnya.
3. Sejarah aktivitas vulkanik Gunung Slamet

Untuk diketahui, Gunung Slamet sebelumnya menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik pada akhir tahun 2023, dengan status Waspada yang ditetapkan sejak 19 Oktober 2023. Peningkatan terakhir yang signifikan terjadi pada Maret hingga September 2014, menghasilkan erupsi bertipe strombolian dengan lontaran material pijar di sekitar kawah.
Budi meminta masyarakat untuk tidak mudah terpancing isu yang tidak bertanggung jawab.
“Selalu ikuti arahan resmi dari BPBD Provinsi Jawa Tengah maupun Kabupaten Banyumas,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya ketenangan dalam menghadapi situasi ini, sembari terus memonitor perkembangan melalui kanal resmi BPBD.