Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Beromzet Besar, BUMDes Ponggok Klaten dan Kopdes Diminta Kolaborasi

IMG-20251106-WA0004.jpg
Rombongan Komisi A DPRD Jateng saat berkunjung ke Desa Ponggok Polanharjo Kabupaten Klaten. (IDN Times/Dok Komisi A DPRD Jateng)
Intinya sih...
  • Kopdes dan BUMDes bisa perkuat ekonomi desa
    • Kolaborasi antara kedua lembaga untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi desa.
    • Kopdes bisa fokus ke bisnis digital
      • Pendekatan kerja yang berbeda untuk menggali potensi desa yang belum tersentuh.
      • Kopdes dan BUMDes perlu jalan dengan baik
        • Memastikan kolaborasi antara BUMDes dan KDMP dapat berjalan dengan baik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Klaten, IDN Times - Pembentukan koperasi desa (Kopdes) Merah Putih tahun ini menjadi tantangan bagi perangkat desa dan kelurahan untuk mencari solusi. Pasalnya, usaha yang dijalankan kopdes dan BUMDes nyaris bersinggungan. 

Salah satunya dirasakan BUMDes Ponggok di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten.

1. Kopdes dan BUMDes bisa perkuat ekonomi desa

IMG-20251106-WA0005.jpg
Anggota Komisi A DPRD Jateng Tugiman B Sesmita saat bertemu warga Desa Ponggok Polanharjo Kabupaten Klaten. (IDN Times/Dok Komisi A DPRD Jateng)

Saat mengunjungi Kantor Desa Ponggok, Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah Tugiman Sesmita merasakan bagaimana peliknya persoalan yang dihadapi perangkat desa. 

Saat bertemu perangkat Desa Ponggok, pihaknya pun memberikan masuk agar adanya komunikasi dan sinkronisasi antara dua lembaga tersebut.

"Tujuannya agar tidak membuat masalah baru yang bisa jadi malah BUMDes tidak efektif, tetapi justru diharapkan kehadiran KDMP. Malah memperkuat pertumbuhan ekonomi desa yang lebih baik," ungkap Tugiman, Kamis (6/11/2025). 

2. Kopdes bisa fokus ke bisnis digital

Umbul Ponggok wisata dekat Solo
Umbul Ponggok wisata dekat Solo (https://disporapar.jatengprov.go.id/)

Menurutnya, dengan menekankan pendekatan kerja yang berbeda, upaya ini bertujuan menggali potensi desa yang selama ini belum tersentuh oleh BUMDes. 

Ia juga berkata dengan memperdalam potensi unggulan di desa tersebut, setidaknya juga bisa membuka peluang inovasi dan pemberdayaan baru.

Ia menyarankan supaya pengelola Kopdes bergerak untuk bisnis digital. Sedangkan BUMDes lebih banyak menekuni bisnis usaha kreatif. 

"Maka diharapkan KDMP akan akan berkembang dengan baik, seperti bisnis digital. Sehingga BUMDes bertumpu pada bisnis kreatif dan koperasi bertumpu pada bisnis digital," paparnya. 

3. Kopdes dan BUMDes perlu jalan dengan baik

IMG_20250923_122120.jpg
Ilustrasi Koperasi Merah Putih di Sulawesi Selatan. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Pihaknya menilai Desa Ponggok adalah wilayah bisa dikategorikan sukses dalam mengelola BUMDes. Sehingga omzetnya mencapai Rp23 miliar per tahun.

Adapun dengan kebijakan pemerintah pusat menghadirkan Kopdes, pihaknya memastikan antara BUMDes dan KDMP dapat berjalan dengan baik.

"Kami ingin memastikan bahwa dua lembaga desa ini bisa berjalan dengan baik. Itulah kami terjun dan berdiskusi dengan pihak-pihak terkait, pemerintah desa, pengurus BUMDes, pengurus KDMP, Dispermasdes Kabupaten Klaten, Dispermasdesdukcapil Jateng dan juga Pemdes Ponggok," ujar Tugiman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

NIDJI Ramaikan Livin’ Fest 2025 di Semarang: Tebar Promo dan Cashback

07 Nov 2025, 04:00 WIBNews