Beromzet Besar, BUMDes Ponggok Klaten dan Kopdes Diminta Kolaborasi

- Kopdes dan BUMDes bisa perkuat ekonomi desa
- Kolaborasi antara kedua lembaga untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi desa.
- Kopdes bisa fokus ke bisnis digital
- Pendekatan kerja yang berbeda untuk menggali potensi desa yang belum tersentuh.
- Kopdes dan BUMDes perlu jalan dengan baik
- Memastikan kolaborasi antara BUMDes dan KDMP dapat berjalan dengan baik.
Klaten, IDN Times - Pembentukan koperasi desa (Kopdes) Merah Putih tahun ini menjadi tantangan bagi perangkat desa dan kelurahan untuk mencari solusi. Pasalnya, usaha yang dijalankan kopdes dan BUMDes nyaris bersinggungan.
Salah satunya dirasakan BUMDes Ponggok di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten.
1. Kopdes dan BUMDes bisa perkuat ekonomi desa

Saat mengunjungi Kantor Desa Ponggok, Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah Tugiman Sesmita merasakan bagaimana peliknya persoalan yang dihadapi perangkat desa.
Saat bertemu perangkat Desa Ponggok, pihaknya pun memberikan masuk agar adanya komunikasi dan sinkronisasi antara dua lembaga tersebut.
"Tujuannya agar tidak membuat masalah baru yang bisa jadi malah BUMDes tidak efektif, tetapi justru diharapkan kehadiran KDMP. Malah memperkuat pertumbuhan ekonomi desa yang lebih baik," ungkap Tugiman, Kamis (6/11/2025).
2. Kopdes bisa fokus ke bisnis digital

Menurutnya, dengan menekankan pendekatan kerja yang berbeda, upaya ini bertujuan menggali potensi desa yang selama ini belum tersentuh oleh BUMDes.
Ia juga berkata dengan memperdalam potensi unggulan di desa tersebut, setidaknya juga bisa membuka peluang inovasi dan pemberdayaan baru.
Ia menyarankan supaya pengelola Kopdes bergerak untuk bisnis digital. Sedangkan BUMDes lebih banyak menekuni bisnis usaha kreatif.
"Maka diharapkan KDMP akan akan berkembang dengan baik, seperti bisnis digital. Sehingga BUMDes bertumpu pada bisnis kreatif dan koperasi bertumpu pada bisnis digital," paparnya.
3. Kopdes dan BUMDes perlu jalan dengan baik

Pihaknya menilai Desa Ponggok adalah wilayah bisa dikategorikan sukses dalam mengelola BUMDes. Sehingga omzetnya mencapai Rp23 miliar per tahun.
Adapun dengan kebijakan pemerintah pusat menghadirkan Kopdes, pihaknya memastikan antara BUMDes dan KDMP dapat berjalan dengan baik.
"Kami ingin memastikan bahwa dua lembaga desa ini bisa berjalan dengan baik. Itulah kami terjun dan berdiskusi dengan pihak-pihak terkait, pemerintah desa, pengurus BUMDes, pengurus KDMP, Dispermasdes Kabupaten Klaten, Dispermasdesdukcapil Jateng dan juga Pemdes Ponggok," ujar Tugiman.
















