Semarang, IDN Times - Sebanyak 4.000 vaksin COVID-19 yang ada di Jawa Tengah dipastikan telah kedaluwarsa per tanggal 13 Januari 2022. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan temuan itu dari hasil pendataan yang dilakukan petugas Dinkes tiap kabupaten/kota.
"Maka saya minta per hari ini untuk diklarifikasi, sehingga datanya sudah habis semua apa belum tercatat," ungkapnya, Jumat (14/1/2022).
Ia mengatakan banyaknya vaksin COVID-19 yang kedaluwarsa lantaran petugas medis terlambat memasukan data ke aplikasi smile.
Ia mengaku dalam waktu dekat akan meminta kepada BPOM apakah masih bisa dikonsumsi atau tidak.
"Kita telat memasukan ke aplikasi smile. Sebenarnya sudah habis tapi ada juga yang belum. Akhirnya kita minta BPOM apakah kalau expired date masih bisa digunakan atau tidak. Toh sekarang ada kebijakan boosting dan itu bisa kita berikan yang lain," akunya.
Lebih lanjut, menurutnya vaksin yang kedaluwarsa rinciannya adalah 120 dosis di Kabupaten Brebes, 10 dosis di Jepara, 20 dosis di Klaten, 320 dosis di Magelang, 120 dosis di Tegal, 2.270 dosis di Pemalang, di Purworejo ada 1.270 dosis dan Magelang ada 350 dosis.
"Informasi yang masuk ke saya memang benar seperti itu. Tapi saya wanti-wanti jangan sampai ada yang muncul problem data. Saya minta daerah yang punya vaksin expired konfirmasi semuanya. Umpama yang sudah konfirmasi itu Purworejo. Mereka bilang fisiknya sudah selesai. Semoga jangan sampai jumlahnya puluhan ribu, nanti bisa celaka," terangnya.
Ganjar mengatakan, untuk mengantisipasi vaksin yang mendekati kadaluarsa tidak digunakan, Ia meminta agar dialihkan ke daerah lain untuk agar digunakan untuk vaksin booster. Ganjar mengimbau kepada pemerintah daerah agar terus memantau terkait ketersediaan vaksin dan berkoordinasi dengan daerah lain yang membutuhkan.
"Sebelum dekat sama tanggal kadaluarsa bisa dialihkan ke daerah lain yang sudah mulai booster," terangnya.