Diperiksa 3 Jam, Jokowi Dicecar 45 Pertanyaan soal Ijazah Palsu

- Jokowi diperiksa selama 3 jam oleh penyidik Polda Metro Jaya di Polresta Surakarta.
- Ada 45 pertanyaan yang diajukan, termasuk pertanyaan baru seputar hubungannya dengan Dian Sandi dan Kasmudjo.
- Jokowi bersama 10 saksi lain turut diperiksa dan berkomitmen untuk menghormati proses hukum yang harus dilaluinya.
Surakarta, IDN Times - Presiden ke-7 RI, Joko “Jokowi” Widodo diperiksa selama kurang lebih tiga jam oleh penyidik Polda Metro Jaya di Polresta Surakarta, Rabu (23/7/2025) mengenai kasus ijazah palsu.
1. Dicecar sebanyak 45 pertanyaan

Dalam pemeriksaan tersebut, Jokowi dicecar 45 pertanyaan oleh penyidik. Dari 45 pertanyaan tersebut terdapat beberapa pertanyaan baru, dan sisanya merupakan pertanyaan lama yang pernah ditanyakan sebelumnya.
"Jadi pemeriksaan dari penyidik. Ada 45 pertanyaan, yang 35 sudah pertanyaan yang lalu. Tadi direview kembali, yang baru 10 pertanyaan, sudah saya jawab sesuai yang saya tahu, apa adanya," ujar Jokowi usai pemeriksaan.
2. Terdapat beberapa pertanyaan baru.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan beberapa pertanyaan yang baru dilontarkan oleh penyidik Polda Metro Jaya di antaranya seputar hubungannya dengan Dian Sandi, kader PSI yang memosting foto ijazahnya di akun media sosialnya. Jokowi mengaku jika dirinya tidak pernah meminta Dian Sandi untuk memosting foto ijazahnya. Selain itu, Jokowi juga ditanya terkait Kasmudjo, dosen saat masih duduk di bangku kuliah.
"Pertanyaan mengenai mas Dian Sandi, apakah kenal, kapan pernah bertemu. Saya tidak pernah meminta untuk memposting ijazah saya, bahwa saya bertemu di rumah saat Dian Sandi bersilaturahmi dan meminta maaf karena sudah memposting ijazah S1 saya,” jelasnya.
“Saya juga tidak pernah memerintahkan untuk memposting ijazah itu di media sosial. Kedua terkait Bapak Ir Kasmudjo. Sudah saya sampaikan kalau memang beliau dosen pembimbing saya. Tapi untuk dosen pembimbing skripsi bukan Pak Kasmujo tapi Prof DR. Ahmad Sumitro," sambung Jokowi.
3. Diperiksa bersama para saksi-saksi lainya.

Jokowi berkomitmen untuk menghormati proses hukum yang harus dilaluinya dalam kasus ini. Ia juga mengatakan siap untuk diperiksa kembali jika diperlukan. Jokowi mengatakan jika saat pemeriksaan kasus ijazah palsu tersebut, dirinya bersama 10 orang saksi lain turut diperiksa di ruangan yang sama.
"Ya proses hukum kita hormati. Dan kita jalani. Tadi juga diperiksa bersama 10 saksi lain, ya kita ikuti seluruh proses hukum yang berjalan, sampai proses sidang di pengadilan," pungkas Jokowi.
Salah satu saksi lain, yang juga teman Jokowi saat masih duduk di bangku SMA N 6 Surakarta, Bambang Surojo mengatakan jika dirinya turut memberikan kesaksian dalam kasus ijazah palsu tersebut. Dirinya juga ditanya oleh penyidik terkait keberadaan Jokowi saat masih mengenyam pendidikan di bangku SMA.
“Saya ditanya soal apakah Jokowi dulu sekolah di SMA 6 Surakarta, saya menjawab iya teman saya dari kelas 1 hingga kelas 3, bahkan saya sebangkunya,” ujar Bambang.