DLU Rancang Pola Tiket dan Siapkan 50 Kapal untuk Lebaran 2026

- PT DLU siapkan 50 kapal untuk Lebaran 2026
- Persiapan meliputi prediksi lonjakan penumpang, penguatan SDM, dan sistem penjualan tiket
- Koordinasi dengan asosiasi dan pentingnya infrastruktur pelabuhan disoroti
Surakarta, IDN Times — PT Dharma Lautan Utama (DLU) mulai melakukan persiapan dini untuk menghadapi Angkutan Lebaran 2026. Setelah sebelumnya merampungkan kesiapan Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru), perusahaan kini menggelar koordinasi internal dan eksternal demi mengantisipasi lonjakan penumpang serta arus logistik.
1. Siapkan 50 armada kapal

Direktur Utama PT DLU, Erwin H.Poedjono mengatakan bahwa persiapan dilakukan lebih awal mengingat dinamika mobilitas masyarakat yang meningkat, termasuk aktivitas nyadran, mudik dini, dan kebutuhan logistik menjelang Lebaran.
“Di Desember ini kami sudah mulai berkoordinasi dengan seluruh cabang untuk merencanakan angkutan Lebaran yang jatuh pada Maret 2026, termasuk arus logistik yang biasanya meningkat. Semua sudah mulai kita data dan antisipasi,” ujarnya, usai Rapat Koordinasi Angkutan Logistik menjelang Lebaran , Angkutan Liburan Sekolah, dan Angkutan Lebaran tahun 2026, di Solo, Rabu (3/12/2025).
2. Prediksi lonjakan penumpang.

DLU menyiapkan 50 armada kapal yang akan melayani penyebrangan dan angkutan laut di seluruh Indonesia. Selain kesiapan armada, persiapan mencakup penguatan SDM dan strategi operasional.
DLU juga menyiapkan sistem penjualan tiket dengan pola distribusi bertahap agar masyarakat tidak menumpuk di hari-hari puncak.
“Tiket tersedia terus, tetapi kami buat periode pembelian dua bulan sebelumnya, sebulan sebelumnya, hingga H-14. Masyarakat yang berangkat lebih awal akan mendapatkan opsi harga lebih murah,”jelasnya.
Erwin menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional yang positif menjadi salah satu faktor peningkatan mobilitas masyarakat.
“Kami memprediksi kenaikan penumpang sekitar 10–15%. Program pemerintah dan kondisi ekonomi yang terus membaik menjadi pendorong,” ujarnya.
Pelabuhan yang diprediksi tetap menjadi titik terpadat adalah Pelabuhan Bakauheni, yang tiap tahun menjadi pusat arus mudik. Koordinasi dengan asosiasi dan pemangku kepentingan juga dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan.
3. Soroti pentingnya insfrastruktur pelabuhan.

Dikesempatan yang sama, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (GAPASDAP), Khoiri Soetomo mengapresiasi langkah DLU yang dinilai menjadi benchmark bagi operator lain, terutama karena memulai persiapan jauh sebelum pergantian tahun. Namun ia juga menyoroti pentingnya kesiapan infrastruktur pelabuhan.
“Kapal sudah banyak, bahkan oversupply. Tapi infrastruktur pelabuhan dermaga, kolam pelabuhan, breakwater, hingga traffic control masih belum memadai. Kalau ini tidak disiapkan, potensi antrean panjang pada puncak mudik sangat besar,” tegasnya.
GASPASDAP juga meminta pemerintah mempercepat pembangunan lanjutan dari jaringan tol menuju pelabuhan. Dengan sejumlah gerbang tol baru mulai beroperasi, arus kendaraan menuju pelabuhan diprediksi semakin padat.
Dikesempatan yang sama, Owner dan Penasehat Utama PT Dharma Lautan Utama Holding juga Anggota DPR RI komisi VII dari Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono menyampaikan komitmen untuk memperjuangkan peningkatan infrastruktur penyebrangan guna mendukung kelancaran arus transportasi nasional.
“Ini satu-satunya perusahaan yang tiga bulan sebelumnya sudah rapat koordinasi untuk angkutan Lebaran, termasuk logistik dan liburan sekolah,” ungkapnya.


















