Kawasan Pecinan Semarang Direvitalisasi, Mulai Gerbang Jalan Pekojan

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang segera melakukan revitalisasi kawasan Pecinan Kota Semarang. Revitalisasi tersebut akan dikerjakan dalam tiga tahap dengan anggaran senilai Rp76 miliar.
1. Fokus ke pembangunan gerbang di Jalan Pekojan
Revitalisasi akan fokus pada pembangunan kawasan Kelenteng Tay Kak Sie dan gerbang atau gapura masuk di Jalan Pekojan Semarang.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Yudi Wibowo mengatakan, revitalisasi kawasan Pecinan Kota Semarang akan dilakukan dengan tiga tahap.
“Pembangunan akan mulai dari pintu masuk di Jalan Pekojan. Disana akan dibuat tetenger atau gapura, termasuk penambahan patung Tay Kak Sie dengan menggandeng tokoh-tokoh yang ada di Pecinan,” ungkapnya di sela pantauan di Kawasan Pecinan dan Kali Semarang, Selasa (14/5/2024).
Keterlibatan tokoh masyarakat di Pecinan ini karena mereka lebih tahu kawasan tersebut. Sehingga, bangunan dan inovasi tidak hanya sekadar fisik tapi juga ada semangatnya.
2. Targetkan selesai Desember 2024
Kemudian, sesuai rencana anggaran untuk revitalisasi kawasan Pecinan total senilai Rp76 miliar dan akan dikerjakan tiga tahap. Pada tahap pertama Rp10 miliar, kedua Rp30 miliar, dan sisanya untuk tahap ketiga
Dalam pembenahan infrastruktur kawasan Pecinan, Disperkim akan menggandeng Dinas Pekerjaan Umum. Untuk tahap pertama, dilakukan revitalisasi pembangunan infrastruktur, akses masuk, hingga penambahan ornamen.
Yudi menambahkan, pihaknya menargetkan revitalisasi kawasan Pecinan tersebut akan selesai pada awal Desember 2024.
"Realisasi nantinya setelah ada diskusi dengan tokoh-tokoh. Lalu kami naikkan ke lelang, baru satu setengah bulan kemudian bisa eksekusi. Perkiraan, akhir bulan Juli mulai pembangunan hingga awal Desember 2024," tandasnya.
3. Pembenahan Kelenteng Tay Kak Sie
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, setelah revitalisasi kawasan Kota Lama (Little Netherland) dan Kampung Melayu, tahun ini Pemkot Semarang akan melakukan melakukan revitalisasi kawasan Pecinan.
"Karena anggaran terbatas, saya menyampaikan harus ada satu titik atau embrio untuk memulai pembenahan di wilayah Pecinan. Maka, dipilihlah Tay Kak Sie yang merupakan salah satu ikon Kota Semarang. Apalagi di sini sering ada perayaan-perayaan," jelasnya.
Selain itu, imbuh dia, Tay Kak Sie merupakan salah satu kelenteng terbesar dan bersejarah yang sering digunakan umat Tionghoa di Kota Semarang sebagai ibadah dan perayaan keagamaan.
4. Libatkan tokoh Pecinan dan Pemprov Jateng
Wali Kota Semarang yang akrab disapa Ita ini selanjutnya meminta Disperkim dan DPU bersama konsultan untuk mematangkan konsep serta merevisi desain revitalisasi, tentunya dengan melibatkan tokoh-tokoh di Kawasan Pecinan.
"Revitalisasi gak bisa hanya sekadar pavingisasi saja. Saya minta dinas untuk hati-hati mematangkan desain karena anggaran awal hanya Rp10 miliar, ini jauh sekali dibandingkan anggaran revitalisasi kawasan Kota Lama yang menyentuh angka Rp210 miliar," katanya.
Adapun, untuk memaksimalkan anggaran dalam menyelesaikan revitalisasi Pecinan, Pemkot Semarang berencana akan mencoba mengajukan bantuan keuangan ke Pemprov Jateng.