Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Keraton Solo: Peringatan 40 Hari Wafat PB XIII Digelar Dua Versi

IMG_3719.jpeg
Peringatan 40 hari PB XIII di Keraton Kasunanan Surakarta. (IDN Times/Larasati Rey)
Intinya sih...
  • Kubu PB XIV Hangabehi gelar acara peringatan 40 hari lebih awal pada Rabu, 10 Desember 2025 di Sasana Handrawina.
  • Kubu PB XIV Purboyo gelar acara peringatan 40 hari pada Kamis malam, 11 Desember 2025 di Kagungnan Dalem Sasana Parasdya dan Masjid Agung Solo.
  • Polemik suksesi yang belum mereda: klaim dua sosok sebagai penerus takhta setelah wafatnya PB XIII menyoroti konflik internal di Keraton Solo.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surakarta, IDN Times — Peringatan 40 hari wafatnya Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat digelar dalam dua versi. Adanya dualisme raja kembar di Keraton Kasunanan Surakarta membuat peringatan 40 hari digelar dalam hari yang berbeda.

1. Kubu PB XIV Hangabehi gelar acara lebih awal.

IMG_3732.jpeg
Peringatan 40 hari PB XIII di Keraton Kasunanan Surakarta. (IDN Times/Larasati Rey)

Putra tertua PB XIII, yang juga telah dinobatkan oleh Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta mengelar acara peringatan 40 hari pada Rabu, 10 Desember 2025.

Acara tersebut digelar di Sasana Handrawina, kompleks Keraton Kasunanan Surakrta. Peringatan tersebut digelar secara internal dan hanya dihadiri oleh Sentono Dalem (kerabat) dan Abdi Dalem. Dan terlihat juga para putra putri PB XII turut menghadiri acara peringatan tersebut.

Ketua LDA GRAy Koes Murtiyah Wandansari (Gusti Moeng) mengatakan bahwa acara ini merupakan bagian dari "Surud Dalem" (peringatan wafatnya raja) dan telah diawali dengan kegiatan seperti khataman Al-Qur'an. Momentum 40 hari hari wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII sesungguhnya jatuh pada Kamis (11/12/2025), namun kemudian diputuskan untuk dilakukan lebih awal.

“Besok (40 hari). Nanti kalau besok lewat dari jam 3 sudah lewat. Biasa kalau wilujengan haul begitu saya majukan. Untuk selamatan orang yang meninggal lebih baik maju. Tidak boleh mundur,” ungkap Gusti Moeng.

Ia menambahkan bahwa pertimbangan teknis juga ikut memengaruhi keputusan itu. Acara siang hari dipilih agar memudahkan para sentono dalem dari luar kota untuk hadir.

2. Kubu PB XIV Purboyo gelar acara di hari Kamis malam.

IMG_3503.jpeg
PB XIV Purboyo usai melantik staf khusu raja. (IDN Times/Larasati Rey)

Sementara itu, putra bungsu PB XIII yang juga menobatkan diri sebagai PB XIV Purboyo memilih mengelar acara peringatan 40 hari pada Kamis malam, 11 Desember 2025. Acara 40 hari tersebut digelar pada pukul 19.00 WIB.

Dilansir dari akun instagram @keratonsurakartahadiningrat acara 40 hari SISKS PB XIII digelar di dua lokasi yakni di Kagungnan Dalem Sasana Parasdya dan Masjid Agung Solo. Acara tersebut terbuka untuk umum. Adapun aturan kepada masyarakat yang hadir yakni dilarang memakai kain batik motif parang/lereng, dilarang memakai celana jeans, dilarang mengenakan kaos, dan perempuan wajib mengenakan rok.

3. Polemik Suksesi yang Belum Mereda.

IMG_3786.jpeg
PB XIV Hangabehi menghadiri acara Peringatan 40 hari PB XIII di Keraton Kasunanan Surakarta. (IDN Times/Larasati Rey)

Perbedaan jadwal dan format acara 40 harian ini kembali menyoroti konflik internal yang telah berlangsung lama di Keraton Solo, terutama terkait penentuan raja baru.

Dimana klaim PB XIV: Setelah wafatnya PB XIII, muncul dua sosok yang mengklaim sebagai penerus takhta: KGPAA Hamengkunegoro (Purbaya), yang telah menggelar jumenengan (upacara kenaikan tahta) pada 15 November 2025; dan KGPH Hangabehi, yang dinobatkan oleh LDA pada 13 November 2025 (diklaim sebagai PB XIV Mangkubumi).

Kubu LDA berpegangan pada paugeran (aturan adat) bahwa anak laki-laki tertua, yakni KGPH Hangabehi, adalah penerus yang sah karena mereka menganggap pengangkatan permaisuri dan putra mahkota (Hamengkunegoro/Purbaya) sebelumnya tidak sah.

Meski masa berkabung 40 hari akan segera berakhir, Ketua LDA Gusti Moeng menyatakan bahwa pihaknya belum menetapkan waktu pelaksanaan upacara kenaikan tahta untuk PB XIV Hangabehi.

Sementara itu, kubu PB XIV Purboyo justru susah membentuk bebadan dan melantik seluruh anggota bebadan. Purboyo juga mengangkat sejumlah staf khusus untuknya dalam menjalankan kepemimpinan di keraton.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Undip Kirim Lagi 14 Relawan ke Sumatera, 3 Dokter Bedah Ikut Terjun

11 Des 2025, 06:24 WIBNews