Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kucing Liar Serang Warga di Majenang, Tiga Orang Luka

Petugas damkar Cilacap saat melakukan evakuasi kucing liar yang meluai 3 warg di Majenang, Selasa (22/4/2025).(IDN Times/Foto : Dok. Damkar Cilacap)

Cilacap, IDN Times – Seekor kucing liar yang kerap meresahkan warga di Desa Pahonjean, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, akhirnya berhasil diamankan oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pos Majenang, Selasa (22/4/2025). Tindakan ini dilakukan menyusul insiden penyerangan terhadap seorang warga bernama Wulan, yang mengalami luka serius akibat cakaran kucing tersebut.

Kejadian bermula sekitar pukul 07.00 WIB, saat Wulan melihat kucing peliharaannya tengah bertengkar dengan kucing liar di halaman rumahnya. Saat hendak melerai, kucing liar justru balik menyerang. Setelah mendapatkan perawatan, korban menghubungi petugas Damkar untuk meminta bantuan penanganan.

"Tangan kiri korban dicakar hingga robek, bahkan korban sempat mengalami pusing dan lemas sebelum dibawa ke rumah sakit," ungkap Supriyadi, Kasi Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Cilacap.

1. Butuh waktu 15 menit damkar tundukan kucing liar

Inilah kucing liar yang berhasil diamankan dua petugas damkar Cilacap di Majenang, Selasa (22/4/2025).(IDN Times/Foto : Dok. Damkar Cilacap

Menurut informasi dari warga sekitar, kucing tersebut telah beberapa kali menyerang warga dan menimbulkan keresahan. "Sudah ada tiga korban yang terluka akibat cakaran dan gigitan kucing ini," jelas Supriyadi.

Proses evakuasi berlangsung dramatis, dengan petugas harus menggunakan metode jebakan karena kucing terus memberontak dan enggan masuk kandang. Setelah sekitar 15 menit, kucing berhasil diamankan dan dibawa ke Pos Damkar untuk penanganan lanjutan.

"Jika menemukan hewan liar yang membahayakan atau mencurigakan, segera hubungi petugas berwenang. Tindakan yang tidak tepat bisa berujung pada cedera serius atau penyebaran penyakit," pesan Supriyadi.

2. Damkar imbau waspada terhadap hewan liar

Supriyadi (kiri) Kasi Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Cilacap bersama petugas lainya imbau waspada terhadap hewan liar di lingkungan rumah, Selasa (22/4/2025).(IDN Times/Foto : Dok. Damkar Cilacap)

Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi warga untuk lebih waspada terhadap keberadaan hewan liar di lingkungan tempat tinggal. Petugas Damkar mengimbau masyarakat agar tidak mendekati atau mencoba menangani sendiri hewan liar yang menunjukkan perilaku agresif, apalagi tanpa perlindungan memadai.

Selain itu, warga disarankan untuk menjaga lingkungan tetap bersih dari sisa makanan yang bisa menarik perhatian hewan liar, serta menghindari interaksi langsung dengan hewan yang tidak dikenal.

Pemerintah desa bersama instansi terkait juga diminta untuk berperan aktif dalam pengendalian populasi hewan liar guna mencegah insiden serupa terulang di kemudian hari.

3. Alasan kucing liar menyerang manusia

Berbeda dengan kucing peliharaan, kucing liar biasanya tidak terbiasa atau bahkan trauma dengan manusia.(IDN Times/Foto :ilustrasi)

Dilansir dari berbagai sumber, Kucing liar menyerang manusia bukan tanpa alasan. Perilaku agresif tersebut biasanya dipicu oleh kecenderung hidup dalam kondisi penuh ancaman. Mereka lebih sensitif terhadap kehadiran manusia dan hewan lain, sehingga jika merasa terpojok, terancam, atau diserang, mereka akan bereaksi dengan cara menyerang untuk melindungi diri.

Beberapa penyakit, seperti rabies, juga bisa menyebabkan perubahan perilaku menjadi lebih ganas dan tidak terkendali, termasuk menyerang tanpa provokasi yang jelas. Berbeda dengan kucing peliharaan, kucing liar biasanya tidak terbiasa atau bahkan trauma dengan manusia. Karena tidak pernah diajak interaksi secara positif, mereka menganggap manusia sebagai ancaman, bukan teman.

Beberapa kucing liar adalah hasil dari penelantaran atau kekerasan. Pengalaman buruk di masa lalu dapat membentuk perilaku defensif ekstrem, termasuk menyerang ketika didekati, karena tidak pernah diajak interaksi secara positif, mereka menganggap manusia sebagai ancaman, bukan teman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
C Sutrisno
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us