Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lahan Produksi Perhutani Jateng Menyusut, 200 Hektare Dikelola Warga

ilustrasi pohon pinus (pixabay.com/Mirosław i Joanna Bucholc)
Intinya sih...
  • Perhutani mengakui luasan lahan berkurang akibat pengambilalihan izin khusus dari Kementerian Kehutanan.
  • Potensi kawasan hutan dinilai luar biasa dan bisa dikembangkan sebagai obyek pariwisata, dengan fokus pada kayu dan hasil non-kayu.
  • Kerja sama antara Pemprov Jateng dengan Perhutani penting untuk mengoptimalkan potensi kawasan hutan, termasuk pengembangan wisata alam dan penanaman bibit pohon aren.

Semarang, IDN Times - Luasan lahan milik Perhutani di Jawa Tengah dipastikan berkurang seiring adanya aturan baru dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut) yang akan memberikan sistem pengelolaan kepada masyarakat sekitar. 

1. Ada izin khusus kementerian untuk dibuka akses bagi masyarakat

Kepala Perum Perhutani Regional Jawa Tengah, Asep Dedi Mulyadi bertemu Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat audiensi. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Kepala Perum Perhutani Regional Jawa Tengah, Asep Dedi Mulyadi mengemukakan saat ini pihaknya mengelola sekitar 400 ribu hektare lahan perhutanan sosial dari sebelumnya sekitar 600 ribu hektare.

Pengurangan tersebut karena ada pengambilalihan sekitar 200 ribuan hektare sebagai upaya penataan kawasan hutan.

"Itu ada izin khusus dari kementerian yang bisa dikelola dan membuka akses untuk kelompok masyarakat sekitar," ujar Asep dalam keterangan yang diterima IDN Times, Senin (28/4/2025). 

2. Perhutani upayakan bibit pohon jadi wisata alam

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi memberi cenderamata kepada Kepala Perum Perhutani Regional Jawa Tengah, Asep Dedi Mulyadi. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Sebenarnya, katanya potensi kawasan hutan dinilai luar biasa. Mulai dari kayu hingga keindahan alamnya yang bisa dikembangkan jadi obyek pariwisata. 

"Produk utama kita masih kayu, kemudian penopang kedua adalah hasil non kayu termasuk yang disampaikan oleh Pak Gubernur terkait dengan pinus. Kita penghasil getah pinus terbesar di Perum Perhutani," katanya.

Maka dari itu, kerja sama antara Pemprov Jateng dengan Perhutani sangat penting terutama perlu dilakukan bersama mengingat potensinya yang sangat besar.

"Tentunya ada hal lain yang berpeluang dikerjasamakan. Selain bibit tanaman dan pohon juga ada pengembangan wisata alam. Tentunya itu ada syarat dan ketentuan berlaku," ungkapnya. 

3. Luthfi: Potensi Jateng beberapa komoditas terutama getah pinus dan kayu

ilustrasi nelayan budidaya ikan bandeng di hutan bakau (unsplash.com/Quang Nguyen Vinh)

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan potensi kehutanan di wilayahnya cukup besar. Saat bertemu dengan Menteri LHK beberapa waktu lalu, ia sempat membahas pengembangan potensi kawasan hutan. 

"Potensi Jawa Tengah itu ada beberapa komoditas, terutama kayu sama getah (pinus), itu yang nanti akan dimaksimalkan,” paparnya. 

Optimalisasi itu mulai dari pembibitan, penanaman kembali, regenerasi pohon berkomoditas tinggi, dan lain sebagainya.

"Nanti akan ada kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk bersama-sama mengembangkan kawasan hutan," katanya.

Pihaknya juga akan melakukan pengembangan bibit pohon aren. Rencananya akan ditanam di sepanjang bantaran sungai. Rencananya akan melibatkan masyarakat sekitar agar ikut memanfaatkan pohon aren.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us