Libur Nataru, Kota Semarang Diprediksi Akan Menampung 2,5 Juta Orang

- Pemerintah Kota Semarang siap menampung 2,5 juta orang saat libur Natal dan Tahun Baru.
- Persiapan dilakukan untuk menghadapi lonjakan jumlah pengunjung di Ibu Kota Jawa Tengah.
- Momentum akhir tahun menjadi perhatian dalam upaya penyediaan fasilitas dan pelayanan publik yang memadai.
Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang melakukan persiapan menghadapi momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Sebab, pada libur akhir tahun itu Ibu Kota Jawa Tengah diprediksi akan menampung 2,5 juta orang.
1. Kota Semarang jadi simpul transportasi

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengatakan, perayaan akhir tahun merupakan momentum yang membutuhkan kesiapan terpadu karena lonjakan pergerakan manusia dan aktivitas kota diperkirakan mencapai puncaknya.
Kota Semarang sebagai simpul transportasi diprediksi akan menampung lebih dari 2,5 juta orang pada masa libur Nataru.
“Tugas kita memastikan Semarang tetap aman, nyaman, tertib, dan hangat bagi siapa pun yang datang. Koordinasi lintas sektor menjadi kunci agar masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan damai,” ungkapnya pada Rapat Koordinasi Forkopimda di Balaikota Semarang, Kamis (11/12/2025).
2. Pentingnya kesiapsiagaan hadapi cuaca ekstrem

Rapat dalam rangka persiapan pengamanan, pelayanan publik, dan stabilisasi kebutuhan dasar menyambut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 itu dihadiri seluruh unsur Forkopimda, jajaran OPD, camat, dan lurah. Selain itu, juga ada mitra strategis seperti Pertamina, Bulog, Bank Indonesia, BMKG, dan instansi vertikal lainnya.
Pada kesempatan itu, Agustina juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem, banjir, genangan, dan longsor saat Nataru.
‘’Kita perlu belajar dari kejadian kerusakan pompa air akibat sampah besar seperti ban dan kasur yang tersedot mesin, sehingga dua unit pompa tidak dapat berfungsi. Maka itu, kami meminta pembentukan dan penguatan Satgas Kebersihan Sungai di setiap wilayah,’’ katanya.
3. Tata ulang sistem pengawasan persampahan

“Di mana ada sungai, di situ harus ada satgas sampah. Jangan menunggu siapa yang membuang. Kalau sampah sudah masuk wilayah kita, segera ambil dan bersihkan,” tegas Agustina.
Sementara itu, Pemkot Semarang juga akan melakukan penataan ulang sistem pengawasan persampahan. Mekanisme ACC truk angkut sampah kini berada di bawah kewenangan lurah dan camat agar lebih akuntabel dan sesuai kontrak layanan.
















