Mahasiswa Gabungan Gelar Aksi Demo di Bundaran Gladak

- Ratusan mahasiswa gabungan dari UNS, UIN Raden Mas Said, Unisri, dan Universitas Salatiga menggelar aksi damai di Bundaran Gladag, Solo.
- Mereka menuntut adanya revolusi dan pembubaran DPR serta mengusut tuntas kasus meninggalnya Affan Kurniawan, ojek online yang ditabrak dan dilindas kendaraan taktis milik brimob.
- Aksi tersebut diawali dengan salat ghoib bersama, penyampaian orasi perwakilan mahasiswa masing-masing kampus, doa bersama, dan menyalakan lilin sebagai bentuk cinta terhadap kondisi bangsa.
Surakarta, IDN Times - Ratusan mahasiswa gabungan dari UNS, UIN Raden Mas Said, Unisri, dan Universitas Salatiga mengelar aksi damai di bundaran Gladag, Solo, pada Sabtu (30/8/2025) sore.
Mereka menuntut adanya revolusi dan pembubaran DPR, serta mengusut tuntas kasus meninggalkan Affan Kurniawan, ojek online yang ditabrak dan dilindas kendaraan taktis milik brimob, Kamis, (28/08) malam.
Aksi damai tersebut diawali dengan salat ghoib bersama dan penyampaian orasi perwakilan mahasiswa masing-masing kampus. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dan menyalakan lilin.
Ketua BEM UNS, Muhammad Faiz Zuhdi menjelaskan aksi yang digelar hari ini adalah sebagai bentuk cinta terhadap kondisi bangsa hari ini yang rasa-rasanya gelombang perlawanan ada di setiap daerah.
"Hari ini kita menggalangkan aksi solidaritas untuk menyampaikan kepedulian kita terhadap almarhum Affan dan untuk semua korban-korban persitaf daripada instansi Polri. Saya sampaikan bahwa ini merupakan instansi paling buruk di Indonesia yang perlu segera berbenah," jelasnya Faiz.
Faiz menjelaskan dengan aksi solidaritas ini diharapkan Solo menjadi episentrum perdamaian. Karena dirinya merasa beberapa hari terakhir, substansialnya mulai kemana-mana.
"Nah, ini kita harap dimulai dari Solo ini kita coba hadirkan gelombang-gelombang doa baik untuk almarhum Affan yang memang sudah pergi. Yang kedua juga kita sampaikan untuk instansi Polri agar segera benah," pungkasnya.
Disinggung soal aksi demo yang menimbulkan kericuhan, Jumat, (29/08) kemarin. Faiz menyebut bahwa besarnya gelombang amukan masa dari rakyat dan luasnya perlawanan yang hadir daripada setiap daerah berbanding lurus. Dengan apa yang memang terjadi di negara ini.
"Dalam artian memang negara ini sedang sakit, negara ini sedang tidak baik-baik saja. Negara ini perlu ada pembaharuan-pembaharuan lagi. Nah, dari sakitnya negara ini, dari regresivisitas daripada pertumbuhan negara ini. Itu yang akan menjadi pertumbuhan besar daripada pergolakan masa dari setiap daerah. Dan kita mengamini itu dan kita mendukung setiap perlawanan-perlawanan yang terjadi di pada daerah-daerah yang memang sedang sekarang dilaksanakan," pungkasnya.
Pihaknya dengan tegas meminta agar membebaskan para aktivis-aktivis yang hari ini diambil oleh institusi Polri.