Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pedagang Kaki Lima Ngadu ke Wali Kota Semarang Tak Boleh Jualan di KIW

Puluhan pedagang kaki lima (PKL) mengadu ke Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng karena dilarang berjualan di Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), Rabu (5/3/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Semarang, IDN Times - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) mengadu ke Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng karena dilarang berjualan di Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), Rabu (5/3/2025). Menjawab keluhan dari para PKL KIW, Pemkot Semarang akan memborong dagangan mereka yang tak bisa berjualan di kawasan sampai menemukan solusi.

1. Agustin tangani PKL yang tidak bisa jualan

Puluhan pedagang kaki lima (PKL) mengadu ke Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng karena dilarang berjualan di Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), Rabu (5/3/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Agustin mengatakan, upaya ini menjadi solusi sementara yang ditawarkan sembari menunggu negosiasi dan komunikasi yang akan dilakukan Pemkot Semarang dalam mengatasi persoalan tersebut.

"Kita petakan masalah tapi dari masalah itu kita harus memberi relaksasi kontribusi dan solusi masalah mereka," tuturnya.

Untuk diketahui, dalam masalah ini kewenangan Pemerintah Kota Semarang adalah menangani PKL yang membutuhkan ruang untuk berjualan. Hanya saja, dalam persoalan ini berkaitan dengan kawasan industri.

2. Pemkot akan negosiasi dan komunikasi ke KIW

Puluhan pedagang kaki lima (PKL) mengadu ke Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng karena dilarang berjualan di Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), Rabu (5/3/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Untuk itu, pihaknya akan melakukan negosiasi dan komunikasi dengan menginstruksikan lurah, camat, dan Dinas Perdagangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

"Namun, dalam masa itu tidak bisa selesai satu dua hari. Pasti lama karena itu kawasan yang punya ketentuan tertentu," kata Agustin.

Meski demikian, persoalan pedagang tidak bisa berjualan menjadi hal yang urgen untuk segera dicari solusinya. Oleh karena itu, Agustin meminta pedagang tetap menyiapkan dagangan. Nanti, Pemkot Semarang akan membeli dagangan mereka sebanyak 40 porsi setiap pedagang.

3. Jualan pedagang akan dibagikan ke masyarakat

Ilustrasi PKL. (IDN Times/Helmi Shemi)

"Tapi bagi saya yang urgent hari ini mereka tidak bisa jualan. Jadi, saya minta mereka tetap memasak, jualan, lalu saya beli, pemkot yang beli," ucapnya.

Makanan tersebut, lanjut Agustin, akan dibagikan kepada masyarakat. Menurutnya, berbagi menjadi upaya yang tepat di bulan Ramadan.

"Kan ini bulan Ramadan, waktunya berbagi. Ini ada nasi bungkus, nasi rames, karena dijual di kawasan, pasti rasanya enak juga. Lalu, kita bagikan. Ini solusi sementara dari kami karena kawan-kawan PKL tidak bisa jualan sampai berapa hari belum tahu," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
ANGGUN PUSPITONINGRUM
EditorANGGUN PUSPITONINGRUM
Follow Us