Pemkot Semarang Kawal Usulan KH Sholeh Darat jadi Pahlawan Nasional

- Pemerintah Kota Semarang komitmen awal pengusulan gelar KH. Sholeh Darat sebagai Pahlawan Nasional
- Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap panitia haul dan pihak yang menggagas kegiatan tersebut
- KH. Sholeh Darat dikenal sebagai ulama besar, intelektual pejuang, pendidik pembebas, dan mendidik tokoh-tokoh besar bangsa
Semarang, IDN Times – Pemerintah Kota Semarang berkomitmen akan terus mengawal proses pengusulan gelar KH. Sholeh Darat sebagai Pahlawan Nasional. Hal ini disampaikan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dalam rangkaian kegiatan Haul KH. Sholeh Darat di Kota Semarang.
1. Mendapat amanah dari sahabat NU

“Atas nama Pemerintah Kota Semarang, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia haul dan seluruh pihak yang telah menggagas kegiatan ini. Ini adalah tonggak penting untuk menyuarakan pengakuan negara terhadap jasa besar KH. Sholeh Darat,” ungkapnya, Minggu (11/5/2025).
Pihaknya merasa sangat tersanjung mendapat amanah dari para sahabat NU untuk meneruskan proses pengusulan gelar tersebut.
“Berkas yang kami terima sudah sangat lengkap. Kegiatan ini menjadi penguat bagi kami untuk segera menindaklanjuti dengan surat resmi pengusulan kepada pemerintah pusat,” tegasnya.
2. Membangun peradaban dengan ilmu

Menurut Agustina, KH. Sholeh Darat bukan sekadar ulama. Beliau adalah penjaga peradaban, guru dari para pahlawan nasional. Sehingga, sudah sangat pantas mendapat gelar Pahlawan Nasional.
‘’Kami berharap proses ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan serta diperkuat oleh kajian para ahli sejarah. Semoga ini juga menjadi bagian dari visi besar kami menjadikan Semarang sebagai destinasi wisata religi, khususnya di kawasan makam KH. Sholeh Darat dan masjid peninggalan pesantren beliau,” pungkasnya.
Perlu diketahui, KH. Sholeh Darat dikenal sebagai ulama besar, intelektual pejuang, dan pendidik pembebas. Ia mengabdikan hidupnya untuk membangun peradaban melalui ilmu. Dalam karya-karyanya, khususnya tafsir Faidurrahman, beliau menerjemahkan ajaran Islam dalam bahasa Jawa agar mudah dipahami oleh masyarakat luas.
3. Pernah mendidik KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Ahmad Dahlan

Hal itu menjadi bentuk perjuangan intelektual untuk membebaskan umat dari kebodohan dan memperkuat identitas keislaman masyarakat pribumi di tengah penjajahan.
Lebih dari itu, KH. Sholeh Darat juga dikenal sebagai pendidik tokoh-tokoh besar bangsa. Dari pesantrennya di Kampung Darat, Semarang, beliau mendidik KH. Hasyim Asy’ari (pendiri Nahdlatul Ulama), KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), dan menginspirasi R.A. Kartini melalui tafsir Al-Qur’an yang ditulisnya.
Perjumpaan beliau dengan RA Kartini melahirkan karya yang monumental dan mencerahkan, serta menjadi bagian penting dalam sejarah pemikiran Islam dan nasionalisme di Indonesia.