Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penanganan Banjir Rob di Tambak Lorok Semarang Terkendala Pembebasan Lahan

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti meninjau penanganan banjir dan rob di kawasan Tambak Lorok Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang mempercepat penanganan banjir dan rob di kawasan Tambak Lorok, Semarang Utara. Upaya itu dilakukan dimulai dari pembangunan tanggul di sisi Timur. 

1. Appraisal pembebasan lahan masih berlangsung

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti meninjau penanganan banjir dan rob di kawasan Tambak Lorok Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, ia bersama jajarannya mempercepat penanganan banjir dan rob di kawasan Tambak Lorok. Dalam rangka itu ia terus berkomunikasi dengan stakeholder di lapangan untuk memantau perkembangannya.

"Untuk pengendalian banjir dan rob kami mulai dari penyelesaian pembangunan tanggul di sisi Timur. Ini karena yang Barat masih menyisakan beberapa bidang yang belum selesai dalam pembebasan lahan. Tetapi ini semua juga sudah berproses," ungkapnya, Jumat (17/3/2023).

2. Akan dibangun kolam retensi

Rumah warga Tambak Lorok Semarang hancur diterjang gelombang air pasang (Dok. Warga Tambak Lorok)

Bersamaan dengan pembangunan tanggul di sisi Timur dan proses pembebasan lahan, saat ini juga dilakukan appraisal pembebasan lahan untuk reaktivasi kereta api.

‘’Sehingga, saya harapkan ini dalam waktu dua minggu untuk diulang lagi atau di-review lah agar bisa segera diselesaikan," ujar perempuan yang akrab disapa Ita.

Selain membangun tanggul di sisi Timur dan Barat, akan dibangun pula kolam retensi sisi Barat seluas 1,17 hektare. Selain itu, juga kolam retensi sisi kiri seluas 8,22 hektare dengan tiga pompa di masing-masing sisi berkapasitas 500 Lps.

‘’Harapannya, hal ini akan melindungi kawasan tambak lorok dari banjir dan rob sekaligus mengurangi genangan. Sedangkan, untuk jangka panjang dapat mendukung pengembangan wisata bahari kawasan Tambak Lorok,’’ katanya.

3. Masih ada warga yang belum setuju

Rumah warga Tambak Lorok Semarang hancur diterjang gelombang air pasang. Dok. Warga Tambak Lorok.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelaksana Jaringan Sumber Air BBWS Pemali Juana, Mustafa menyampaikan, pihaknya memastikan pembangunan dimulai dengan pengumpulan data yang akurat. Hal ini dilakukan agar ke depannya pembangunan berjalan lancar dan menghindari konflik.

"Seandainya sudah selesai (pembebasan lahan) Januari–Februari 2023 itu sudah bisa kita mulai. Pada dasarnya masyarakat setuju untuk mendukung pembangunan ini. Cuma ada beberapa yang tidak (belum) setuju atas harga yang dikeluarkan," tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
ANGGUN PUSPITONINGRUM
Dhana Kencana
ANGGUN PUSPITONINGRUM
EditorANGGUN PUSPITONINGRUM
Follow Us